ums.ac.id, SOLO - Melalui kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah-'Aisyiyah (KKNMAs), mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan juga meningkatkan potensi-potensi yang ada di desa.
Dalam acara pelepasan peserta KKNMAs 2024 yang diselenggarakan di Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Plt Bupati Karanganyar Timotius Suryadi, S.Sos., M.Si., mengungkapkan bahwa Karanganyar selalu menerima kegiatan KKN. Pihaknya meyakini bahwa tamu adalah rezeki dan kabupaten Karanganyar dalah yang mengandalkan pariwisata untuk ekonominya.
 "Tamu adalah rezeki karena wilayah Kabupaten Karanganyar adalah kabupaten yang mengandalkan pariwisata sebagai pengembangan ekonomi dengan Intan Pari (Industri Pertanian dan Pariwisata," tuturnya, Kamis (1/8).
Timotius menyampaikan bahwa saat ini angka kemiskinan Karanganyar berada di angka 9.59, menjadikan mereka berada di peringkat 3 di Solo Raya.
"Kami berharap adanya KKNMAs hari ini akan terus membantu kami untuk mengentaskan kemiskinan melalui mengembangkan UMKM Unggul, Stunting Menurun. Sehingga kalau dari program yang ini betul-betul, nanti akan menyasar ke masyarakat," ungkapnya.
Dia berharap, dengan adanya KKNMAs memungkinkan untuk membantu UMKM untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha, apabila dalam bidang kuliner dapat dibantu untuk mendapatkan sertifikat halal.
"Kabupaten Karanganyar siap menerima semua mahasiswa KKN, mudah-mudahan nanti adanya KKN ini betul-betul akan membawa dampak meskipun saya menyadari waktu satu bulan bukan waktu yang cukup untuk melakukan banyak hal. Tapi barangkali kehadiran adik-adik KKN nanti akan bisa menginspirasi anak-anak kami untuk berani meraih mimpi-mimpi mereka seperti yang dilakukan oleh adik-adik," pungkas Plt Bupati Karanganyar itu.
Hal serupa juga disampaikan oleh RM Suseno Wijayanto, S.H., M.H., selaku Perwakilan Bupati Sukoharjo yang menyampaikan bahwa kegiatan KKN ini memiliki tujuan pemberdayaan Muhammadiyah dan arah pembangunan pemerintah secara umum untuk pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Ini juga sejalan dengan pemerintah dan fokus pembangunan di Kabupaten Sukoharjo.
"Selain permasalahan kemiskinan dasar, nanti terdapat potensi untuk pengembangan desa wisata, Badan Usaha Milik Desa, industri kecil, dan UMK. Silakan untuk berkreasi dan berinovasi," ujarnya.
Dia juga menyampaikan, inovasi saat ini harus seiring dengan pemanfaatan teknologi karena kita sadar dan paham bahwa pemenuhan kebutuhan untuk menjawab persoalan hari ini dan yang akan datang sangat berkait erat dengan penguasaan teknologi informasi.