Seorang penerjemah teks tertulis biasanya sering menemukan istilah-istilah khusus dalam teks. Tentunya, kendala ini bisa diatasi dengan mudah selama mereka mempunyai referensi yang tepat. Kamus adalah syarat mutlak bagi penerjemah dan satu kamus tidaklah cukup untuk mendukung pekerjaan seorang penerjemah. Internet bisa menjadi sumber informasi yang sangat bermanfaat bagi penerjemah karena mereka bisa mengakses banyak kamus online. Kerusakan pada komputer juga menjadi masalah yang sangat menjengkelkan bagi seorang penerjemah. Masalah bisa menjadi lebih rumit jika penerjemah harus mengejar deadline yang telah disepakati oleh klien.
Interpreter harus bisa berkonsentrasi penuh. Jika mereka lengah dalam beberapa detik, mereka bisa kehilangan informasi penting yang harus diterjemahkan. Kesulitan untuk berkonsentrasi total bisa menjadi kendala saat melaksanakan pekerjaan ini. Demam panggung juga sangat menyiksa interpreter.
Persiapan
Sebelum mulai mengerjakan tugasnya, penerjemah dokumen tertulis harus memahami garis besar/inti dari informasi dalam teks yang akan diterjemahkan. Mereka harus mencari informasi umum yang tertulis dalam teks tersebut. Jika teks yang diterjemahkan adalah sebuah buku yang disusun secara sistematis, pokok pikiran dari buku tersebut bisa ditemukan dengan mudah di kata pengantar atau pendahuluan.
Interpreter harus menguasai topik yang akan dibicarakan. Sebelum tampil, interpreter bisa berdiskusi dengan pembicara mengenai topik tersebut sehingga interpreter bisa memahami garis besarnya. Sebelum acara dimulai, interpreter juga harus datang lebih awal untuk menyiapkan diri.
Artikel ini sebelumnya pernah dipublikasikan di:
http://www.penerjemah-online.com/2012/10/perbedaan-penerjemahan-tertulis-dan-penerjemahan-lisan.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H