Mohon tunggu...
Penerbit Imtiyaz
Penerbit Imtiyaz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya akan post tulisan tulisan Saya Kunjungi juga web Penerbit Imtiyaz http://www.penerbitimtiyaz.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Soal Pilgub, Siapakah yang Akan Saya Pilih?

24 Juni 2018   18:48 Diperbarui: 24 Juni 2018   19:02 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Soal Pilgub: siapakah yang akan saya pilih? Yo embuh. Qiqiqiqi

Soal Pilgub:
1. Jika yang bertanya ke saya itu anak-anak muda, saya menjawab silahkan pilih nomor 1 karena ada figur Emil, birokrat yang cerdas dan istrinya cakep hahaha...

2. Kalau yang bertanya para guru Madrasah Diniyah, saya jawab silahkan pilih nomor 2 karena dulu yang mengusahakan beasiswa S1 para guru Madrasah Diniyah itu ya Pakde Karwo dan Gus Ipul.

3. Kalau yang bertanya kader Ansor, saya persilahkan pilih Gus Ipul karena dia Mantan Ketum GP Ansor.

4. Kalau yang bertanya ke saya itu cowok penggemar kopi, saya sarankan nyoblos Gus Ipul karena beliau punya kopi dengan memakai namanya sendiri sebagai merek. Kalau yang bertanya cewek penggemar kopi ya saya sarankan nyoblos Bu KIP karena dari namanya saja mengandung kopi, KOPI-pah. Beres, kan?

5. Kalau yang bertanya penggemar teknologi gawai, saya sarankan nyoblos Gus Ipul, sebab jika Amerika punya I-Phone, Malaysia punya I-Pin, Indonesia punya I-Pul.

6. Kalau yang bertanya ibu-ibu Muslimat dan kader PMII, ya saya sarankan ke Bu Khofifah karena KIP ketum Muslimat dan aktivis PMII.

-----sekadar cerita---

Dulu, ketika jualan buku di arena Muktamar II PKB kubu Alwi Shihab-Saifullah Yusuf di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, September 2005, Gus Ipul berjalan santai diiringi beberapa kawan-kawannya. Saya cegat, saya tawari buku "Fiqh Keseharian Gus Mus", harganya saat itu Rp 40.000.

"Ayo Gus. Ditumbas. 40 ribu mawon." Saya menawarkan. Gus Ipul mengambil buku dari tangan saya, 2 eksemplar.
"Yo, wis. Tak tuku. Iki duwite. " Katanya sambil mengeluarkan fulus Rp 200.000.
"Nggak usah susuk (kembalian). Pek'en (buat kamu)."
Hahaha saya dan Ach Tirmidzi Munahwan gembira menyambut duwit. Suwun Gus.
-----
Setahun sebelumnya, pada 2004, saya menjadi ketua Mapaba PMII Rayon Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Bingung soal dana, saya berinisiatif menyodorkan proposal kepada Bu Khofifah. Saat itu, kalau nggak salah Bu KIP masih menjabat sebagai wakil rakyat. Itung-itung nodong senior di PMII, meski beliau besar di PMII Unair, sedangkan kami di IAIN Sunan Ampel. Nggak masalah, bagi saya. Akhirnya setelah dapat nomor hape, saya menelepon Bu KIP via Wartel di depan kampus.

Saya pesimis ada anggota dewan mau mengangkat panggilan dari nomor asing. Tapi, prasangka saya patah. Panggilan diangkat.
"Haloooooo Asalamualaikum. " Bu KIP menyambar panggilan.
Saya memperkenalkan diri. Bla...Bla...Bla...kemudian,
"ADA YANG BISA SAYA BANTU, MAS?" (Nih, perhatikan sambutannya qiqiqiqi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun