Cerita berikut ini sepenuhnya dongeng fiktif, tidak berasal dari kisah nyata. Kemiripan nama dengan tokoh publik atau nama daerah adalah kebetulan semata. Kisah ini tidak ada kaitan dengan Pilkada DKI Jakarta tahun 2012.
Alkisah, terinspirasi oleh solusi Pak Dahlan atas kemacetan jalan tol, KPU membuat ujian kepada calon Gubernur DKI. Calon Gubernur harus mengendarai kendaraan saat jalan sedang macet-macetnya, dan membuat solusi agar bisa tiba tepat waktu di tujuan. Pemikirannya, kalau sang calon bisa memiliki solusi cepat, dapat diharapkan calon itu bisa mewujudkan solusi 5 tahun yang dijanjikannya.
Foke yang pertama, naik mobil dengan tenang bersama supir. Ketika ditanya wartawan, jawabannya: "DKI ya begini ini, macet, dari dulu sampai sekarang".
Sebelum berangkat, supir Foke mengingatkan: "Bang, sudahlah bang, Bang Foke-kan sudah jadi Gubernur 5 tahun, sebelumnya Wakil Gubernur, DKI tetap begini-begini saja, tidak ada kemajuan. Semua janji kampanye Bang Foke tidak ada yang terlaksana. Monorel mandek, subway kaga ada, busway jadi sama seperti Patas AC, malah lebih sering meledak dan kecelakaan membunuh orang di jalur busway, kondisi metromini, bajai dan angkot semakin parah, macet ga berubah, premanisme tetep merajalela, penggusuran sering rusuh, ekonomi rakyat susah, pendidikan makin mahal, orang betawi semakin tergusur keluar DKI, pajak menekan pengusaha kecil, perbaikan birokrasi sistemik tidak ada, banjir....."
Mendengar kata banjir, Foke begitu marah, langsung memecat supirnya yang ngelunjak, katanya: "Siapa yang bilang banjir saya pecat."
Foke menyetir sendiri mobilnya, dengan santai mengantri kemacetan.
Sampai sore hari Foke belum juga tiba. Ternyata di tengah jalan disergap oleh KPK, karena menjadi saksi 10 kasus penyelewengan yang terungkap dari mantan Wakil Gubernur periode lalu. Masing-masing kasus ada 10 pertanyaan. Bang Foke tidak pernah sampai di tujuan.
Alex
Berikutnya Pak Alex. Dia memerintahkan anak buahnya menghentikan semua mobil, membayar masing-masing mobil supaya berhenti saat Alex berkendara. Jalan kosong, Alex melaju dengan lancar.
Sayang setengah jalan, mobil Baracuda KPK menghentikan kendaraan Alex, meminta beliau turun dari mobil karena ada jadwal menjadi saksi dalam kasus wisma atlet. Alex dibawa naik Baracuda ke kantor KPK diberikan 12 pertanyaan. Hari itu Alex tidak pernah sampai di tujuan.