Mohon tunggu...
Mudy
Mudy Mohon Tunggu... -

Rakyat kecil tinggal di Jakarta, pensiunan swasta, Pancasilais, republiken, ultra-nasionalis. Anti NeoLib-ASEAN-C, anti religio-fascist, anti rezim-status-quo-koruptor. https://mudy45.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bagaimana ASEAN-C 2020 Menghancurkan Indonesia

19 April 2013   16:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:56 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timor Leste tengah dalam proses bergabung dengan ASEAN, dengan dukungan kuat kaum Liberalis ASEAN dalam tubuh pemerinta RI.

Dengan adanya ASEAN Community dan Indonesia yang terikat oleh Plakat Pendek ASEAN, maka provinsi-provinsi Indonesia diluar Jawa lebih diuntungkan jika keluar dari Republik Indonesia, dan bergabung dengan ASEAN Community, seperti contoh yang diberikan oleh Timor Leste.

Mengapa lebih menguntungkan:

1. Anggota ASEAN Community adalah negara merdeka, yang juga anggota PBB. Anggota ASEAN bebas resiko perang, sehingga tidak perlu memiliki angkatan bersenjata yang kuat.

2. Lebih mudah memperoleh pinjaman luar negeri untuk mengembangkan infrastruktur. Hal ini karena aset kekayaan alam dapat dijaminkan. Dengan pinjaman luar negeri, dana pengembangan akan jauh lebih besar dibandingkan dengan APBD.

3. Hutang besar-besaran tidak membawa masalah. Stabilisasi ekonomi didukung oleh CMIM dengan fasilitas currency swap dan emergency reserve USD $240 billion yang sebagian diperoleh dari Indonesia. Resiko bangkrut rendah, kalaupun bangkrut akan menyeret seluruh ASEAN.

4. Tidak sulit menjadi anggota ASEAN, karena masih banyak negara anggota ASEAN yang sangat kecil ukuran maupun GDP-nya, dibandingkan dengan provinsi-provinsi Indonesia.

5. Anggota ASEAN yang lebih kecil dibebaskan untuk lebih lama mencapai persyaratan pengurangan tarif AFTA. Artinya negara-negara baru tersebut masih dapat memproteksi industrinya, sementara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, provinsi-provinsi tidak dimungkinkan untuk memproteksi industrinya, sehingga tidak dapat membangun industri yang dibutuhkan, bahkan industri pangan sekalipun.

6. Tidak ada pemerintah pusat yang mengatur dengan peraturan yang ngawur dan merusak perekonomian, seperti pemerintah RI. Kebijakan vital seperti kebijakan energi bisa disusun dan dilaksanakan lebih cepat.

7. Tidak ada masalah inflasi pangan karena korupsi dan mis manajemen departemen, atau ujian nasional yang gagal.

8. Presiden dan pejabat negara anggota ASEAN setelah masa kerja bisa mencalonkan diri menjadi pejabat ASEAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun