Mungkin, aku telah banyak kehilangan, maka sering kali membayangkan semuanya kembali; Perjalanan kita dalam mimpi yang sama misalnya, ketika kaki-kaki kau dan aku melangkah bukan lagi untuk sebuah tujuan, tapi hanya untuk mendapatkan apa saja yang bisa di dapat; dulu pernah kau dan aku menemukan bulan kotak tersembul di sepokok pohon karet. Awalnya kita fikir itu neon, namun kita percaya setelah cahayanya dapat mengubah titik-titik bening air mata menjadi pelangi. Lalu kita membawanya pulang, dan menempelkannya pada langit-langit kamar. Sering kita memandangnya, sambil tiduran di ranjang sampai malam mengantarkan asmara pada dimensi yang tak seorang pun dapat menjamahnya selain kita.
 " kita harus menjaganya, jangan sampai hilang!" kata mu.
 " Tentu saja. Atau kita akan kembali bersedih" kata ku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H