Mohon tunggu...
Anak Negeri
Anak Negeri Mohon Tunggu... Editor - Pendidikan Yes

"Pembangunan Pendidikan adalah Pembangunan Manusia"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Papua, Singkronisasi Dapodik Memakan Tumbal!

14 Maret 2020   18:20 Diperbarui: 14 Maret 2020   18:41 9988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: dokpri. Almarhum Yakobus Deap di kediaman rumahnya. Jln. Muyu distrik Assue Kabupaten Mappi

Papua "Singkronisasi Dapodik Memakan Tumbal"


Distrik Assue_Kabupaten MAPPI. Singkronisasi Data Peserta didik di Kabupaten Mappi memakan korban, Yakobus Deap (52) harus menghembuskan nafas terakhirnya di atas lumpurnya jalan dan panasnya matahari pada tanggal 13/03/2020 pukul kurang lebih 01:00 WIT. Ia adalah salah satu Pejuang Pendidikan Papua yang meninggal demi pendidikan anak Papua.


Pada saat mengetahui keadaan data peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 1 Jufo Kecil Distrik Assue berantakan dan tidak karuan maka Pak Yakobus Deap (Alm) segera mengadakan rapat orang tua wali murid di kampung Jufo Kecil Distrik Assue Kabupaten Mappi guna membahas perlengkapan yang harus di siapkan untuk di singkronisasikan. Setelah data-data yang diperlukan telah diperoleh Ia segera bersiap-siap menuju ke Kabupaten Mappi yaitu Keppi. Ujar rekan gurunya pada media (14/03/20).

Lanjutnya Almarhum berangkat menggunakan sepeda motor metik dengan goncengan dua orang anak, anak tersebut merupakan anak kandungnya yaitu Ordafinus Numberi Kambinop (12) siswa kelas VI dan putrinya Martina (8) siswi kelas II di SD Negeri 1 Jufo Kecil. Setelah segala sesuatunya siap Almarhum bergerak dari Distrik Assue menuju Keppi Kabupaten Mappi. Setelah data siswa berhasil tersinkronisasi dan memastikan nama-nama peserta Ujian Nasional lolos Almarhum segera bergerak pulang menuju kampung dimana tempat ia bertugas.

Dalam perjalanan pulang, meraka melewati medan yang rusak parah ini menyita waktu dan tenaga dari almarhum, sempat beberapa kali ia beristirahat dipinggiran jalan dan pada pertengahan jalan antara Kabupaten dan distrik Ia berhenti untuk menghela nafas, setelah meminta anak-anaknya beristirahat Almarhum tidak lagi sadarkan diri, kedua anaknya berusaha membangunkan Almarhum namun gagal, setelah tau Ayahnya tidak lagi bernafas putranya segera berdiri di pinggiran jalan untuk menunggu pengemudi yang akan lewat, setelah beberapa jam tak terlihat pengendara lain maka putranya berinisiatif mengambil motor dan membonceng adiknya serta meninggalkan ayahnya di pinggiran jalan untuk mencari pertolongan. Ujar Putra Almarhum pada media (24/03/20).

Lanjutnya dengan Medan yang buruk ia beberapa kali terjatuh dan terus berusaha untuk bangkit, dari lelumpuran setelah hari mulai malam putra almarhum tiba di Puskesmas Eci dengan badan penuh lumpur, dengan tangisan Ia segera meminta tolong ke pihak rumah sakit untuk melihat dan menjemput ayahnya yang telah ditinggalkan di pinggiran jalan. Setelah pihak rumah sakit mencari dan menemukan Pak Yakobus telah kaku dan tak bernyawa.

Sumber foto: dokpri. Almarhum berbaju Putih. Pertemuan menjelan keberangkatan untuk Singkronisasi data.
Sumber foto: dokpri. Almarhum berbaju Putih. Pertemuan menjelan keberangkatan untuk Singkronisasi data.

*Jurnalis X

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun