Mohon tunggu...
Forensic Lie Detector Indonesia
Forensic Lie Detector Indonesia Mohon Tunggu... -

Handoko Gani SE MBA BAII Human Lie Detector Indonesia. Trainer deteksi kebohongan di KPK, BPK, dan beberapa instansi pemerintah dan swasta. Team Ahli Kepolisian untuk kasus kriminal tertentu Narasumber di berbagai media: Harian Kompas, Harian Jawa Pos, kompas.com, detik.com, Metro TV, Trans TV, Global TV, dan sebagainya. Penulis buku MENDETEKSI KEBOHONGAN Lulusan Forensic Emotion, Credibility, and Deception dari Emotional Intelligence Academy, Manchester Pemilik blog Handoko Gani di kompas.com www.handokogani.com Twitter: @LieDetectorID

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membantah HASIL ANALISA EKSPRESI WAJAH GIBRAN sebagai keANGKUHan dengan dasar ilmu: Facial Action Coding System (http://buff.ly/1cwkJWS)

16 April 2015   00:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03 2603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berulang kali kita mendengar istilah "Don't judge book by its cover".

Kita kebanyakan gagal dalam mempraktekkannya.

Seperti dalam kasus: http://plus.kapanlagi.com/dituding-pasang-wajah-angkuh-anak-jokowi-banjir-hujatan-9e714a.html

Selama ini Anda mungkin mendengar istilah tsb,

tetapi tidak tahu dasar ilmiah nya.

Berdasarkan riset Paul Ekman Phd,

1. Ekspresi Wajah TIDAK BISA menunjukkan karakter,termasuk angkuh. Ekspresi Wajah (Face Expression) ini adalah sebuah penelitian psikologi yang dilakukan oleh Paul Ekman PhD, seorang tokoh dunia Psikologi yang sangat berpengaruh. Bahkan, keahlian Face Expression atau Micro Expression ini telah dipergunakan dalam berbagai bidang oleh berbagai profesi, termasuk penegak hukum hingga Agen Rahasia.
2. Angkuh bukan Emosi.

- Angkuh adalah sombong bisa sebuah karakter atau bisa juga sebuah persepsi saja. Tanpa bukti analisa karakter, Anda tidak bisa menilai seseorang.

- Emosi manusia hanya 7 yang ekspresi-nya bersifat universal antara lain: Surprise, Fear, Anger, Happy, Sad, Disgust (Jijik) dan Contempt (Merasa superior). Artinya, ekspresi Anda ketika Jijik terhadap sesuatu akan sama dengan ekspresi suku Anak Dalam / suku Kubu di pedalaman, ataupun akan sama dengan seorang pemilik Facebook, Mark Zuckerberg. Ekspresi Anda ketika marah juga sama dengan ekspresi seorang anak remaja. Pengertian "sama" di sini artinya adalah dalam range ekspresi tersebut sesuai Facial Action Coding System (FACS).

Anggap saja "Angkuh" yang Anda maksudkan adalah Contempt (merasa superior) yang sekilas seperti senyum. Salah satu ekspresi Contempt di dalam FACS Code adalah AU 14 (Dimpler) atau gabungan dari beberapa AU, termasuk AU 12 (Lip Corner Puller).

3. Dalam ekspresi pada gambar tersebut, saya menilai FACS CODE nya adalah AU 12 (Lip Corner Puller). Sekilas memang mirip FACS Code AU 14 (Dimpler) khususnya pada gambar A; memang dibutuhkan angle yang lebih tepat utk menilainya secara akurat. Karena, perbedaan AU 12 dan AU 14 terletak pada ujung Lip / Bibir: wrinkle/bulge (kerutan/lipatan/tonjolan) dekat dimple (lesung pipi)

Saya memberanikan diri menilainya sebagai AU 12.

Kode AU 12 ini biasa diterjemahkan dengan bahasa awam: TERSENYUM. Anda juga bisa melihat mata Gibran yang berbinar-binar. Ini bukan ekspresi "merendahkan"

1429119302532568546
1429119302532568546

Note: FACS --> http://en.wikipedia.org/wiki/Facial_Action_Coding_System

Ingin tahu jenis2 ekspresi senyum: http://www.paulekman.com/wp-content/uploads/2013/07/Felt-False-And-Miserable-Smiles.pdf
Akhir kata,

Stop JUDGING people from his FACE !

Saya memastikan GIBRAN tidak sedang contempt (merendahkan Anda) ataupun yang Anda artikan sebagai keangkuhan.

Source: @LieDetectorID --> http://buff.ly/1cwkJWS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun