Padawai -
Bukan perkara saya bisa atau tidaknya menjadi penyelenggara pilkada, ada tanggung jawab yang sangat berat yang dipikul di atas bahu kami, kata ketua PPS Watumbaka. Ada suka dan duka yang ditemukan ketika pencocokan data dilakukan.
Salah satu ketika kami sudah jalan jauh, namun tuan rumahnya tidak ada di tempat, hal itu sangat menjengkelkan, karena 2 ata 3 kali kami ke rumah pemilih, tetapi tidak bertemu; kata Yuliana Tenga Homa, sebagai ketua PPS Kel. Watumbaka.
 Ada juga pemilih yang tidak dikenal, pemerintah setempat tidak mengetahui keberadaan mereka. Sehingga dengan itu, kami sangat disusahkan, imbuhnya.
Selain itu, ketua PPS Desa Kambatatana, Wunu Ngita Amah kesulitan yang tidak terdeteksi karena mengandalkan pengalaman. Kami ceroboh dalam pemberian angka kepada pemilih pindah/ Salah penetapan  TPS angka (8) di buat pindah domisili angka (4). Ini diluar petkiraan kami. Akhirnya srsuai petunjuk KPU melalui PPK Pandawai, untuk menghapus akun dan buat yang baru. Itu artinya mulai dari awal lagi. Demi data yang akurat, tentu harus di buat, walau harus lembur sampai larut malam, kata ketua PPS Kambatatana. (LDj)
