Mohon tunggu...
Pendeta Sederhana
Pendeta Sederhana Mohon Tunggu... lainnya -

Sederhana itu adalah sikap hati. Hati adalah kita yang sesungguhnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyoal Inkonsistensi Ahok & Pintu Khusus PDIP

19 Agustus 2016   19:28 Diperbarui: 19 Agustus 2016   19:56 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: detik.com

Selanjutnya, lawan politik Ahok semestinya jangan cengeng dengan memaksa, apalagi sebelumnya  seperti menuntut Ahok untuk tetap melalui jalur independen. Justru satu hal yang harus mereka pahami, perubahan jalur yang ditempuh Ahok ini merupakan nilai tambah bagi mereka, karena dengan sendirinya publik bisa menilai konsistensi dan integritas seorang Ahok dengan ucapannya. 

Justru hal inilah yang semestinya mereka manfaatkan dengan melakukan aksi politik yang elegan  guna menarik simpati Ahokers, yang bisa saja banyak yang kecewa melihat realitas inkonsistensi Ahok. Karena biar bagaimanapun, kehebatan seorang Ahok pasti ikut  terdegradasi dengan kejadian ini. 

Namun melihat upaya-upaya yang tidak simpatik yang dilakukan oleh lawan Ahok termasuk video mars DPD PDIP DKI yang berjudul "Ahok Pasti Tumbang", maka publik akhirnya bisa mendapat konfirmasi bahwa substansi dari gerakan perlawanan terhadap Ahok ini hanyalah bagaimana supaya Ahok tersingkir, sama sekali tidak ada muatan di dalamnya bagaimana supaya Jakarta lebih baik. Jika ini yang terjadi, maka simpati kepada Ahok akan kembali bertambah tentunya, sekaligus degradasi dukungan terhadap lawan-lawan Ahok.

Dan sepertinya, upaya memanas-manasi PDIP untuk menjadikan Ahok sebagai musuh bersama parpol akan gagal, karena berhasil dicegah Ahok dengan terlebih dahulu memotong jalur DPD 1 PDIP DKI agar tidak sampai menguat. Apalagi Bambang DH dengan berani sempat memprovokasi kader PDIP di DKI untuk ikut menolak Ahok dengan taruhan dirinya yang akan dipecat duluan dengan langkah politik yang digemakannya. Strategi Ahok ini ternyata berhasil meyakinkan ketua umum PDIP akan perangkap yang dibuat oleh M Taufik dan PKS untuk menjebloskan PDIP ikut barisan mereka  berhadapan dengan Ahok.

Walaupun belum diumumkan secara terbuka, dan memang sepertinya sengaja digantung, namun  sangat kecil kemungkinan bila PDIP tidak mendukung Ahok di Pilgub DKI. Apalagi Ahok sudah memberi isyarat, bahwa ia bersama dengan Djarot sudah direstui oleh ketua umum. Sekjen PDIP kelihatannya diberi tugas khusus oleh ketua umum agar menenangkan suasana terlebih dahulu,  melihat kondisi kebatinan DPD PDIP DKI yang masih belum bisa menerima kenyataan harus mengusung Ahok. Apalagi baru beberapa hari mendeklarasikan koalisi kekeluargaan setelah diprovokasi oleh M Taufik. 

Inilah kelebihan ketua umum PDIP yang tidak mau mempermalukan kadernya sendiri, ia memberi mereka waktu  untuk merenungkan  langkah mereka yang sudah tersesat. Ia berharap mereka segera insyaf, karena biar bagaimanapun konstitusi partai memaksa mereka untuk menyerahkan keputusan kepada DPP/Ketua umum selaku pemilik domain tanpa bisa digugat.

Potensi kekecewaan kader ini tentu ikut diantisipasi oleh ketua umum, supaya jangan sampai ada niat kader untuk membangkang, apalagi memilih keluar dari partai. Keputusan untuk mengusung Ahok sengaja masih ditahan walaupun sudah distempel, menunggu saat yang tepat untuk diumumkan dan dilaksanakan. 

Seperti ketua umum PDIP, kita pun berharap supaya kader PDIP yang menolak Ahok bisa  insyaf secepatnya dan menyadari perangkap yang dipasang oleh M Taufik dan PKS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun