Tidak ada yang lebih buruk dari kebencian. Jika anda tak percaya, cobalah hidup bersama dengan orang yang anda benci, segera anda akan tahu bagaimana sakitnya. Hidup tertekan, dendam membara, hati dipenuhi kegeraman. Tidak jarang, sumpah serapah, doa cilaka terucap di hati untuk mereka yang dibenci. Dan saya yakin, anda tidak akan tahan jika hati dipenuhi oleh kebencian.
Segala hal yang berhubungan dengan orang yang kita benci selalu menjadi masalah. Pada akhirnya kita sendirilah yang susah, sementara orang yang kita benci, bisa saja sedikitpun tidak pernah memikirkan dan menghiraukan kita yang membencinya, sementara di sini, setiap hari kita tersiksa dan larut dalam kebencian.
Darimana asalnya kebencian?
Kebencian berasal dari hati yang kotor, oleh karena itu jangan pernah mengotori hati. Jagailah selalu dan periksalah setiap waktu, jangan-jangan ada benih kebencian tercecer di sana karena hati tidak dibersihkan dari kotoran.
Bagaimana membersihkan hati?
Jangan pernah isi dengan sesuatu yang kotor, isilah dengan apa yang bersih, apa yang baik, yang benar, yang sedap didengar, yang disebut kebajikan. Mengisi hati dimulai dari pikiran, apa yang sering mampir di pikiran lambat laun akan mencari jalan menuju hati. Oleh karenanya jangan pernah membiarkan segala yang kotor mampir dan menginap di pikiran. Segeralah buang ke tempat yang telah disediakan.
Mata dan telinga adalah jendela bagi pikiran, dan pikiran adalah serambi jiwa. Jika pikiran kita kotor maka jiwa tentu ikut kotor, karena jiwa merupakan integrasi pikiran, perasaan, dan kehendak.
Demikianlah pikiran harus kita jaga, ibarat rumah, kita harus menutup jendela atau setidaknya memasang filter atau kasa guna menghindari nyamuk dan binatang lainnya masuk ke dalam rumah atau kamar kita.
Mengapa kamu benci Ahok?
Jika ia merugikan kamu, apakah ia melakukannya untuk keuntungan dirinya?
Jika ia tidak melakukan apa yang kamu inginkan, apakah keinginanmu itu sama dengan keinginan orang banyak?