'Allahummaj'al shalaataka wa rahmataka wa barakaataka 'alaa sayyid al-mursalin toa imam al-muttaqin toa khatam al-nabiyyin Muham- mad 'abdika wa rasuulika imam al-diin wa qaa'id al-khair wa rasuul al- rahmat. Allahummab'atshu maqaamaan mahmuudaan yughbithuhu al- awwaluun wa al-akhiruun. Allhumma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhammad kamaa shallaita 'alaa Ibraahiim wa aali Ibraahiim innaka hamidun majidun
Alhamdulillah, puasa Ramadan sebentar lagi akan benar benar tuntas. Sedih rasanya Ramadan akan pergi meninggalkan rumah kita semua untuk tahun ini. Semoga Allah SWT senantiasa menerima amal ibadah kita. Rezeki yang berlimpah dahsyat sebagai nikmat dari-Nya semoga lancar.
Aku akan bercerita lagi, mungkin untuk terakhir kalinya di edisi tahun ini, seraya meneteskan air mata akan kabar kepergian Ramadan, tamu agung suci istimewa dari rumah kita. Cerita yang tak terasa begitu singkat hingga sadar waktu terlalu berharga untuk dilewatkan tanpa ibadah. Cerita yang sejak awal terus menemaniku, memberi semangat tambahan untuk sebulan belakangan dalam tantangan bercerita. Cerita yang penuh memori akan kenangan masa kecil. Cerita Tarawih.
Ucapan terima kasih kepada pembaca budiman selaku pengunjung yang selalu penasaran dengan cerita ini.
Shalat Tarawih di masjid perum seperti biasa, dengan bilalnya ka Akbar selaku marbut masjid. Imam shalat, aku gak notice lagi kalau siapa, suara dari bacaan sholatnya kurang kukenal. Jamaah kali ini hanya berisi wajah wajah penuh rindu dengan Ramadan dan berusaha mendapatkan malam terakhirnya.
Sebelah shafku ada adeknya si Muti sahabat kecil aku, nama adeknya; Lila. Kukira dia seumuran sama si Sela ternyata tuaan dia, udah mau lulus mts pula. Si Muti gak bakal balik tahun ini katanya, duh kecewa sih, belum bisa main bareng dia saat lebaran.
Selesai sudah 3 malam pasang lampu, Tumbilotohe dengan segala kemewahannya yang abadi dalam sejarah. Orang orang pada sibuk di jalanan cari segala macam kebutuhan tiba lebaran.
Sekian ya cerita kali ini, untuk mengakhiri cerita Tarawih Ramadan 2024 M/ 1445 Hijriyah. Semoga dengan berakhirnya cerita ini, pembaca budiman masih mengunjungi halaman tulisan cerita aku lainnya di berbagai kesempatan. Salam sehat selalu.
Selamat menyambut Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah
Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir & batin. Semoga silaturahmi kita semua kokoh dan terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H