Mohon tunggu...
Pende Lengo
Pende Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UNG

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Cerita Tarawih Ramadan 2024 | Malam 28

8 April 2024   14:47 Diperbarui: 8 April 2024   17:23 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Wa shallallahu alaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa alaa aalihi wasallim

Alhamdulillah, puasa benar benar tinggal menghitung hari lagi. Sedih rasanya memang, 10 hari terakhir yang penuh dengan kekhusyukan akan terlewati lagi. Semoga kita mendapatkan ridha, pahala dan pengampunan dari-Nya.

Seperti biasa aku akan bercerita untuk melanjutkan halaman tulisan hingga mungkin cerita akan berakhir sebentar malam. Cerita yang terus membersamai tantangan bercerita lainnya. Cerita yang menjadi teman malam malam panjang dingin segala resah. Cerita dengan kenangan yang masih saja berputar di memori. Cerita Tarawih.

Seharian kemarin memang cukup melelahkan. Sehabis beres rumah, diundang buka bersama sama Nabila di rumah omanya Puput, tetangga sekaligus teman kecil di belakang rumah. Tapi baju aku yang lainnya masih ada di rumah Pentadio, alhasil pergi ambil baju dulu. Sampai di rumah acara tinggal beberapa menit lagi berbuka.

Shalat magrib bentar, terus pada makan lanjut main, sampai salah satu tamu pada ngegodain "wuh cewe-cewe". Berapa menit sebelum mulai shalat Tarawih di masjid perum baru aku pada pulang. Buru siap siap.

Shalat Tarawih di masjid perum, bilalnya seperti biasa ka Akbar, imam shalatnya bapak ketua takmirul masjid, pak Yusuf Saleh. Kemudian sebelum shalat Tarawih, ada bocil latihan ceramah, anak keduanya pak Ismail Lasunni si Safira. Judul ceramahnya tidak dibilang secara gamblang tapi isinya tentang bagaimana godaan setan masuk ke dalam tubuh, terus dikaitkan dengan puasa. Kurang jelas yang dikatainnya apa, soalnya masih ada adegan lupa teks. Tapi tidak apa apa yang penting sudah berani tampil. Mondok di Kediri ternyata ini anak.

Tengah malamnya malah ngecat bagian kamar yang dulunya dapur jadi warna Belanda, orange. Sambil cerita cerita tentang tetangga dan teman teman lamanya kakak, si Fijrah kah Hijrah namanya kata kakak yang suka nakal tambah flirting. Gila ini jamannya kakak dulu waktu sekolah udah ada cegilnya ternyata.

Dah sekian dulu cerita kali ini. Semoga pembaca budiman masih sempat untuk membaca cerita aku yang tidak lama lagi akan berakhir. Sehat selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun