Assholaatu 'alannabii wassalaamu 'alaar-rosuul
Assyafii'il abthohiir wa Muhammad 'arobii
Alhamdulillah, puasa tinggal menghitung hari lagi di bulan Ramadan. Semoga kita semua senantiasa menjaga iman dan ibadah, agar kelak Allah SWT memberikan kesempatan untuk bertemu dengan Ramadan kembali.Â
Aku akan bercerita lagi untuk melanjutkan memenuhi halaman tulisan yang terus membersamai dengan tantangan bercerita lainnya yang sebentar lagi akan berakhir. Cerita yang membuatku heran, kok nama aku belum muncul juga di penerima k-reward bulan kemarin, padahal kalau dilihat dari syarat penerimanya sudah memenuhi semua yang dimaksud. Cerita yang penuh memori agar kemudian bisa diunduh kelak. Cerita Tarawih.
Buru pulang ke rumah di Telaga Biru, nyelesain pekerjaan rumah seperti biasa. Ingat kalau masih harus tulis cerita ini sama cerita tantangan. Udah berusaha cerita cerita tetap jalan, tapi masih juga belum dapat reward.Â
Lihat lagi, kategori bulan ini, fiksiana. Mau coba, tapi masih kebanyakan mikir, branding aku masih kurang soalnya. Alhasil diselesaikan dulu tantangan Ramadan bercerita sampai kelar usahakan tidak ada yang telat atau lewat seharinya, biar cerita Tarawih telat gak apa apa, yang penting benaran shalat Tarawih di masjid.
Oke, kali ini aku shalat Tarawih di masjid perum. Imam shalat kali ini aku kurang tahu kalau siapa, irama bacaannya agak beda dari yang biasanya, soalnya. Nanti coba kutanyain lagi. Bilalnya mungkin masih salah satu bocil, yang ternyata bocil itu cucunya bapak takmirul masjid. Jamaahnya semakin berkurang, tapi untungnya mama pada berkesempatan ikut shalat di masjid denganku.Â
Sebelah shafku ada oma si Sella. Terus di sebelahnya lagi ada mama si Ana. Mungkin besok besok, jamaahnya tinggal di bagian dalam mungkin, gak ada lagi yang di luar. Maklum pengen lihat pasar senggol sama Tumbilotohe soalnya. Tuh di jalan yang dekat lorongnya si Fadila Yahya ~yang kulewati pas pulang~ udah siap dengan lampu kerlap kerlip menyambut momen Tumbilotohe.
Sekian dulu cerita kali ini. Semoga pembaca budiman masih menyempatkan waktu untuk berkunjung ke halaman tulisan cerita aku. Sehat selalu semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H