Mohon tunggu...
Pende Lengo
Pende Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UNG

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Cerita Tarawih Ramadan 2024 | Malam 11

22 Maret 2024   17:46 Diperbarui: 22 Maret 2024   18:15 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Habibi ya Muhammad
Atayta bissalami wal huda, Muhammad
Habibi ya, ya Muhammad
Ya rahmatan lil'alameena ya Muhammad
Ya man hallayta hayatana bil iman
Ya man bijamalika 'allamtal ihsan
Ya man nawwarta qulubana bil quran
Ya habibi ya shafi'i ya Rasul Allah

Alhamdulillah, Ramadan sudah masuk di sepuluh hari kedua. Mungkin cuaca hari ini memang tidak stabil, siang tadi hujan tapi ada teriknya. Bangun bangun aku agak flu, namun semangat ibadah gak boleh kendor, kalau perlu gaspol terus. Jangan lupa sedekah, berbagi kepada sesama.

Seperti biasa, aku akan menceritakan hal-hal dekat yang selalu membersamai dengan kita. Cerita yang sedikit memotivasi berjalannya hidup, sekaligus membangunkan ingatan lawas di kotak kenangan masa kecil. Cerita yang akan tetap ditulis meski sambil dalam hidung tersumbat, berair dll sebagainya. Cerita Tarawih.

Cukup menguras energi otak rupanya, untuk mengingat harus menulis cerita ini dengan bersamaan dengan tantangan Ramadan bercerita. Duh semoga tetap ingat dan konsisten lah, meski tetap bakal telat tayang.

Semalam, aku shalat Tarawih di masjid perum seperti biasa, pergi agak mepet azan dikit karena aku tahu jamaah sudah tidak membeludak seperti hari hari pertama, jadi soal kebagian tempat tidak perlu repot. Heran juga ini masih malam kesebelas tapi jamaah udah berkurang drastis kalau dilihat dari tahun lalu. Faktor bocil bocil apa gimana sih ini.

Bilalnya seperti biasa ka Akbar, imam shalatnya ust Jamil, papanya si Aiman. Ehh kalau dilihat lagi si Aiman belum kelihatan, gak mungkin kan masuk pondok, yang kelihatan cuma adiknya si Aizul.

Yang menarik semalam apa ya, biasa aja sih, ehh apa ya? Safira dkk belum kelihatan lagi soalnya. Malah saudaranya bapaknya yang kelihatan, ada Ibu Rahma sama anaknya si Nazwa juga mungkin sama sepupunya lain. Terus ada teman sd aku si Lia yang ternyata cuma datang sendiri padahal biasa sama mama atau sama konconya. Terus ada si Tiwi biasalah... cuman kali ini lengkap sama kakaknya si Tasya sama adeknya juga, kemarin-kemarin cuma sendiri sendiri soalnya. Terus keluarga A pada gak nongol lagi coba. Tuh anak anak yang dulunya rajin kelihatan sekarang udah gak nongol lagi coba, masih menjadi misteri sih ini, nanti coba kupecahkan.

Pas sholat Subuhnya, ketemu si Tiwi lagi, maklum dianya lagi masa ujian, jadi doanya agak dikencangin biar lolos kampus favorit. Duh makin tinggi aja itu anak, udah sama denganku atau lewat sedikit ya, jadi ingat kita sering main dulu deh.

Terus apa lagi ya, oh iya pas salaman habis shalat, ada mamanya si Sela, beliau gemes sama aku, pakai dicolek di hidung segala lagi, apa maksudnya coba. Gitu deh kalau ketemu sama tetangga tetangga lama. Kemarin juga si ibu Tati gitu, ditanyain ini Dinda bukan, duh jadi ketahuan sama pembaca Kompasiana kan nama asliku siapa. Sekian dulu cerita kali ini, semoga sehat selalu ya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun