Hayyul hadi bi ajmala dzikro
Shollu ma'ana ya huddhor
Fahuwa 'imadi yaumal ma'adi
Nabiyyuna thohal mukhtar
Hadzal ladzi saro lailan
Tsumma dana fatadalla
Fahuwa 'imadi yaumal ma'adi
Nabiyunna thohal mukhtar
Alhamdulillah, 10 hari pertama puasa telah selesai kita laksanan di bulan Ramadan ini. Semoga limpahan rahmat nikmat kesehatan dan kekuatan terus menyertai agar senantiasa semangat melaksanakan ibadah yang dilipatgandakan pahalanya di bulan penuh akan pengampunan.
Oke aku akan bercerita sedikit sembari mengingat ngingat banyaknya nikmat Allah SWT yang telah diberikan selama ini. Cerita yang akan berbarengan dengan tantangan Ramadan Bercerita. Cerita sejuta kenangan masa kecil dengan segala nostalgia momen Ramadan. Cerita Tarawih.
Oke jadi sebelumnya aku halangan, dan tinggal di rumah Talaga, karena udah bisa shalat lagi, lantas ke rumah masa kecil di Talaga Biru.
Shalat magrib di mashid perum lantas shalat Tarawih, bilal seperti biasa, mungkin ka Akbar. Soalnya agak kurang kencang suara mic nya, belum dibenarin juga rupanya. Imam shalat, ust Faisol dengan ceramahnya sebelum shalat Tarawih yang mengambil kisah inspiratif, preman yang setiap bulan Ramadan, ia akan pergi ke pasar membeli baju baru, songkok baru, sarung baru untuk memuliakan bulan Ramadan.
Jamaahnya mulai berkurang, di bagian bawah sisa bocil bocil. Orang yanh aku penasaran selama ini ada juga dong, tapi belum sempat kutanyai duhh, apa libur pondok apa udah lulus, rupanya lama dia di sini, kuingat si Safira namanya, saudarinya satu lagi kulupa namanya, datang dengan bestienya adiknya si Nafisa, yang kulupa juga namanya, tapi rupanya udah SMA atau masih mau masuk seumurannya mereka ini.
Pas sholat Subuh tadi, ketemu sama si Tasya, kakaknya si Tiwi, dia ini seangkatan denganku tapi tak pernah satu sekolah, hanya di kampus yang sama saja kita, tapi beda jurusan. Aku lumayan akrab dengan adiknya, jadi pas tadi senyum senyum deh sama aku, tapi bingung mau cari topik pembahasan duh. Ya iyalah, orang dia sementara skripsian, jadinya fokusnya kesita dong.
Oke segitu dulu, lanjut bentar cerita selanjutnya. Sehat selalu ya pembaca yang budiman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H