Semua orang sibuk. Mengulang tradisi terbesar sepanjang tahun. Sibuk dengan urusan dapur. Sibuk dengan ornamen rumah. Sibuk dengan pernik pakaian. Sibuk dengan jualan nanti. Sibuk dengan segala persiapan menjelang penyambutan.Â
Sedangkan aku? Sibuk menata hati. Memperluas lahan sabar. Menanam syukur sebanyak mungkin. Menyiramnya dengan ikhlas meski sambil tersedu. Lantas memeliharanya dengan tawakal.
Perwujudan besar pikiran akan besar nikmat anugerah Tuhan. Melimpahnya rahmat kasih sayang. Tumpah ruah di seluruh alam. Bisa dijumpai di mana saja dan dipetik kapan saja.
Tak ingat kapan pastinya, semua tak lagi sama. Kini tak ada lagi cium tangan kebersamaan selepas salam. Tak ada lagi pelukan hangat yang menunggu pulang tarawih. Hanya ada dingin menusuk terasa tajam. Perih tak pernah pulih. Terkoyak koyak... perasaan. Keaadan tak kan pernah lagi sama.Â
Gorontalo 9 Maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H