Mohon tunggu...
Pende Lengo
Pende Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UNG

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semrawut

21 November 2023   02:08 Diperbarui: 21 November 2023   14:24 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penghujung tahun udah hampir tiba lagi. Dimeriahi dengan hitung mundur di bagian kiri atas televisi mungkin. Tapi bukan, itu pemilu, yap entah kenapa untuk tahun baru akan datang dinantikan oleh sebagian elit.

Namun tidak juga. Sabar masih harus ditebalin lagi. Rasanya masih begitu saja penderitaan. Suara-suara yang bungkam. Mata hati jadi buta. Terusir dari hakikat sendiri. Curang teriak curang. Teroris teriak teroris. Monyet teriak monyet.

Bingung sendiri mikirnya. Baru sadar kalau mikirnya sambil dengarin detak jantung bunyi bukan detak jam. Jatuhnya capek lah. Belakangan juga sering kebangun sama mimpi aneh. Semrawut memang. Banyak cabang rupanya jadinya gak kebentuk. Sungguh susah ditebak. Atau sudah bisa ditebak tapi dibikin alur-aluran dulu, sengaja mutar-mutar. Biar akhirnya bisa cepat lupa padahal tidak.

Baca juga: Tatapan Itu

Gorontalo, 21 November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Itu Punyaku

Baca juga: Jadi Gembel

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun