Mohon tunggu...
Pende Lengo
Pende Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UNG

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mimpi Malam

24 Juli 2023   00:52 Diperbarui: 24 Juli 2023   09:10 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak ingin buru buru menulis tentangmu lagi sebenarnya, kalau aku tak menulis tentangmu, siapa gerangan yang sering muncul belakangan ini kalau bukan kamu.

Saban hari kamu muncul lagi dalam mimpiku yang entah apa lagi terjadi di sana atau mungkin benar wajah yang aku lihat waktu itu sulit diartikan ternyata membicarakan aku hingga perasaan aneh yang tak pernah diketahui justru menggangu hari harimu selepas 12 tahun ini. 

Biar kuingat lagi mimpi itu, sepertinya itu tak pasti jikalau memang kamu, nyatanya kau hanya diam dengan senyum tanpa berucap atau mungkin aku lupa apa pasal yang membuat mimpi itu sangat jauh dari kenyataan. 

Ya terlepas dari perihnya kerikil kehidupan yang ada saja datangnya, aku ingin berhenti menulis tentangmu sungguh aku tidak bercanda, namun sisi lain tak ada lagi yang pantas untuk ini selain kamu. 

Baca juga: Sukses

Muncul di mimpi, senyum tanpa apa yang keluar dari sana membuat aku penasaran untuk tidak menulis lagi. Dan ajaibnya tanpa aku sadari kamu sudah mampu membuatku meneteskan sesuatu dari pelupuk mata. 

Kamu terlalu hebat. Itu kata yang dipilih kali ini. Kamu tahu apa... semua orang selalu mendapat keberuntungan dan juga merasakan karma. Kamu mesti sudah untuk yang pertama, namun yang kedua itu mungkin belum. Aku ingin tahu bagaimana perasaanmu untuk itu.

Setelah rembulan mengkhianati, langit malam menjadi bulan bulanan untuk dilewati, udara malam berubah menjadi duri, apa lagi kali ini... salah alamat di mimpi.

Baca juga: Langit Malam

Oh ayolah aku ingin tidur agar mimpi itu jelas.

Gorontalo, 24 Juli 2023

Baca juga: Udara Malam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun