Selamat datang bulan Mei. Bulan kelahiranku. Selamat tinggal untuk April, Ramadan dan lebaran. Kemarin malam di masjid Al-Mubalighin di desaku sudah dilaksanakan acara halal bi halal yang rutin tiap tahun di adakan. Pun bersamaan dengan pementasan drama panggung yang selalu meriah dan menarik yang di persembahkan oleh remaja masjidnya yang kemudian sekarang sudah punya sanggar seni sendiri, untuk warga segala kalangan usia yang ada di sana dan sekitarnya. Sungguh sangat luar biasa. Itu semua pertanda Ramadan dan segala euforia setelahnya benar benar telah selesai.Â
Begitu pula dengan tantangan samber thr Kompasiana yang setiap 30 hari membuat hati tidak tenang dan tak bisa tidur sebelum menyelesaikan tulisan. Sudah berakhir untuk tahun ini. Kini aku bisa tidur tanpa harus selalu grasak grusuk dengan menayangkan tulisan yang langsung dikunci bahkan tak dikasih kesempatan untuk mengeditnya. Bisa menulis lagi sesuka hati tanpa tema tertentu dan perasaan wanti wanti sebelum pukul 24.00.Â
Sekarang sudah masuk bulan Mei. Kemarin kulihat banyak yang isi story nya pada bertuliskan April dump. Begitu kulihat setelahnya lagi ternyata benar, April telah berakhir, ucapan selamat hari buruh sedunia berseliweran di sosmed mana pun. Terima kasih April atas semua kisahnya yang telah terukir, meskipun banyak air matanya.Â
Aku harap di bulan Mei ini, banyak lagi hal-hal baik yang akan terjadi. Semoga rezeki lancar dan segala urusan dimudahkan selalu.Â
Ya Rabb... pertemukanlah hamba dengan orang-orang yang begitu aku sayangi sedari dulu sekali. Izinkanlah hamba bertemu dengan mereka kali ini saja, walaupun juga tak ada kata yang sempat terucap. Hamba mohon Ya Rabb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H