Tak dapat dipungkiri zaman sekarang ini arus informasi sangat deras, hingga membuat komunikasi dan interaksi kita manusia sebagai makhluk sosial tanpa sadar sering mengabaikan hal-hal yang sebenarnya sangat bermanfaat.Â
Adalah meminta maaf dan memaafkan orang lain. Inilah yang dimaksud, namun terkadang orang-orang hanya sering mengucapkan tanpa disertai tindakan. Jadi minta maaf atau memaafkan itu hanya ucapan saja, tindakannya tidak ada. Parahnya beberapa saat kemudian kembali lagi menyakiti hati orang lain yang kelihatannya memang sengaja. Namun semoga kita semua tidak termasuk orang-orang yang demikian.
Menanggapi hal tersebut, dalam tantangan samber thr Kompasiana kali ini temanya adalah memaafkan orang lain. Untuk itu berikut ini aku akan berusaha merangkum atau menceritakan seperti apa the power of memaafkan orang lain.
"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."Â (QS. Ali Imran: 133-134)
Memaafkan memang merupakan tindakan yang butuh akan kebesaran jiwa. Jika berhasil dilakukan maka banyak sekali kekuatan lainnya akan muncul karena sudah memaafkan.
Sekilas memaafkan kesalahan orang lain terlihat mudah diucapkan namun belum tentu bisa dilakukan. Apalagi sampai kesalahan itu hati sangat terluka bahkan mengalami trauma berkepanjangan.
Sebagai manusia, pasti ada saja ucapan atau perbuatan yang dilakukan dalam kondisi sadar atau pun tidak, menciptakan rasa kecewa, emosi, tidak terima bahkan sakit hati pada orang lain. Hingga ketidaknyamanan hinggap di hidup. Maka memaafkan lah solusinya.
"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh." (QS. Al-A'raf: 199)
Berusahalah mengendalikan emosi, kembali membuka diri. Yakinkan bahwa tidak ada manusia yang tidak luput dari kesalahan. Karena dangan begitu manusia akan terus belajar memperbaiki diri. Bicara dengan hati supaya lebih ikhlas memaafkan supaya pikiran negatif tidak mendominasi diri. Segeralah memaafkan guna memperoleh kedamaian batin. Hidup ini masih panjang bukan, jadi rasanya juga sia-sia jika berlarut memendam emosi atas kesalahan yang sudah terjadi.
Memaafkan orang lain memang mudah diucap tapi sulit direalisasikan, karena semuanya itu butuh proses. Namun janganlah proses itu terlalu lama sebab kesehatan fisik dan mental tidak akan lama jika terus hidup dengan ketidaknyamanan bersama orang lain.
"Tetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (QS. Asy-Syura: 43)