Mohon tunggu...
Pende Lengo
Pende Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UNG

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Tarawih Ramadan 2023 | Day 11

2 April 2023   13:51 Diperbarui: 2 April 2023   14:02 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Habibi ya Muhammad
Atayta bissalami wal huda, Muhammad
Habibi ya, ya Muhammad
Ya rahmatan lil'alameena ya Muhammad
Ya man hallayta hayatana bil iman
Ya man bijamalika 'allamtal ihsan
Ya man nawwarta qulubana bil quran
Ya habibi ya shafi'i ya Rasul Allah

Alhamdulillah puasa pertama di bulan April telah kita lalui bersama. Hujan terus mengguyur April Ramadan kali ini, jadi tetap jaga stamina dan kesehatan tubuh agar bisa terus menjalankan ibadah dan amalan-amalan lainnya. Jangan lupa bersedekah dan terus berbagi kepada sesama.

Seperti biasa aku sedikit berkisah untuk mengkonsistenkan apa yang sudah membersamai kita selama bulan Ramadan. Kisah yang akan terus memotivasi setelahnya dan juga membangunkan memori kenangan masa lalu. Kisah yang akan menemani kedinginan. Kisah tarawih.

Cukup menguras tenaga rupanya ya, bersamaan mengikuti samber thr, kemarin nulis terus aja aku tu hingga sebelum hari itu berakhir, setelahnya ingin nulis kisah tarawih ehh ngantuk sudah tak bisa ditahan lagi. Akhirnya tertidur, belum juga sempat nulis kisah tarawih. Seharian memikirkan ide menulis lebih sulit ternyata ketimbang seharian langsung menulis mengalir tanpa hambatan. Jadi mohon maaf sekali atas keterlambatan tayang kisah ini.

Oke jadi semalam tu aku shalat tarawih di masjid perum, iqamahnya terlalu diundur, jadilah bacaan imam agak laju sedikit. Jamaah seadanya saja, tidak terlalu sedikit tidak terlalu banyak, orang yang kutunggu tunggu masih belum juga menampakkan batang hidungnya.

Ada yang menarik kulihat, ada mama Ana... herannya kok beliau pakai masker, rasanya ingin aku tanya anaknya si Ana  mana ya, belum pernah kelihatan lagi. Selebihnya seperti biasa, ada ibu-ibu takmirul masjid, bocil bocil and the geng, Jein and the geng, ehh ada lagi yang menarik ada keluarga A -awalan huruf A semua nama anggota keluarganya. 

Sebenarnya mereka memang sering hadir, cuman aku nya yang jarang ambil shaf di sebelah mereka. Kali ini aku di sebelah kakaknya atau si anak kedua sebutlah ay ay ay... Alya lah namanya, tuh kan agak lupa lupa emang. Ehh buset harum banget bau parfumnya, kurang lebih masih sama kayak baunya waktu bayi dulu. 

Kenapa aku tahu, ya karena waktu dulu aku sering ke rumahnya lah, jemput kakakku yang lagi main ke rumahnya, kan kakakku sama kakaknya seumuran, bedanya rumahnya sekarang gak di tempat yang dulu lagi, sekarang rumahnya ornamen minta ampun, bandar LPG ni boss. Tapi sekarang dia udah nggak mau tegur sapa aku lagi, salaman habis shalat aja kagak, langsung lipat sajadah, kabur. Ya sudah kukatakan di tulisan sebelumnya kan, aku kalah oleh zaman.  

Nggak apa apa aku masih menang kok, di jalan pulang masjid aku masih ngobrol sama Ka Maya -kakaknya Sri. Memang branding eksistensi diri itu perlu cuy.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun