Wa shallallahu alaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa alaa aalihi wasallim.
Alhamdulillahirabbil 'alamin udah mau sepekan kita sama sama puasa di bulan Ramadan penuh berkah ini. Sungguh tak terasa pekan pertama di bulan Ramadan ini sudah hampir kita lalui. Sehat dan semangat selalu untuk kita semua dalam menjalankan ibadah dan meraih ridho-Nya.
Seperti biasa aku akan sedikit berkisah untuk menghabiskan waktu di bulan puasa ini. Kisah yang membersamai perjuangan pertaruhan akan kehidupan. Kisah yang akan membangkitkan memori lampau yang senantiasa berkesinambungan. Kisah tarawih.
Terima kasih lagi atas antusias pembaca Kompasiana yang sangat luar biasa ini, juga kepada Kompasianers yang tak kalah luar biasa untuk saling mensupport satu sama lain. Mohon maaf lagi atas keterlambatan terbitan kisah ini, nanti akan aku usahain lagi buat nulisnya semalam sebelum tidur agar bisa menemani malam dingin panjang berlimpah rahmat.Â
Jadi rutinitas kurang lebih seperti biasa, paginya gak jadi mk, pas siangnya juga malah nanti menjelang sore. Di jalan pergi sama pulang kehujanan alhasil hujan hujanan sedikit tadi hingga menjelang berbuka malah agak pusing kepala. Penting UTS tadi lancar diisi dengan kejujuran.Â
Sorean tadi ternyata adalah pengumuman SNBP, jadi aku ucapkan selamat untuk yang lulus dan yang masih merah juga tetap semangat nanti balas di SNBT. Tenang masih banyak jalan menuju Roma. Selamat kepada 10 anak yang lulus SNBP di program studi Psikologi UNG. Aku ucapkan selamat datang dan berbanggalah bisa menjadi angkatan kedua dari Psikologi UNG.
Sungguh tak terasa waktu cepat sekali berlalu, bumi yang dipijak tambah kerontang menua seiring dengan usia manusia. Orang orang yang kutemui kukenal saat ia masih SMP, masih imut imut polos seekspresif mungkin kini bentar lagi pada mau duduk di bangku kuliah. Orang orang yang kutemui kukenal saat ia masih belum duduk di bangku SD kini bentar lagi pada mau duduk di bangku kuliah.
Sumpah rasanya aku ingin peluk lama mereka bilang selamat secara langsung, menyaksikan wajah yang dulu polos itu sekarang penuh ambisi akan janji janji manis orang dewasa. Jangan lupa jalan pulang ya dek, aku pernah menjadi bagian tentang memori masa kecil kalian, yang mungkin tak ingin kalian ingat kembali.
Sehabis shalat tarawih semalam, aku terus mengenang memori itu memutar otak berpilin tentang kejadian kejadian yang sangat indah tanpa gadget dan paparan screentime. Hingga ketiduran dengan kalimat aku kalah oleh zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI