Seorang murid selalu mendapat juara di kelas. Karena dengan begitu artinya dia berprestasi. Dengan berprestasi maka dia mencintai dirinya sendiri. Itu merupakan dorongan murni dari dirinya untuk dirinya sendiri. Setelah beberapa tahun kemudian, dia tak lagi mendapatkan juara di kelas. Alih-alih juara kelas, 10 besar pun namanya tak masuk. Rupanya dia sedang memandu kasih dengan teman sekelasnya melalui pacaran. Padahal jelas-jelas di dalam syariat kehidupannya dilarang berpacaran. Jadilah dia termasuk dalam golongan manusia goblok.
Seorang anak sederhana yang tinggal di pedesaan dihidupi oleh ibundanya saja. Dia disirami petuah-petuah bijak nan luhur. Kokoh dengan kejujuran dan segala bentuk amanah. Hingga tibalah dia pergi merantau ke kota dipulau seberang sana, ada lawan jenis yang tertarik padanya. Akhirnya dinikahilah orang itu. Namun rupanya orang itu hanya tertarik pada hartanya saja bukan pada dirinya. Sehingga seringlah dia membohongi pasangannya. Pun termasuk membohongi dirinya sendiri.
Sesungguhnya mencintai diri sendiri itu mudah bila kita sudah benar-benar mencintai Sang Pencipta. Karena tidak lain, segala makhluk ciptaan-Nya hanya untuk beribadah di dunia ini. Bila ingin ibadah itu lancar. Perlulah mencintai diri sendiri. Laksanakan segala perintah-Nya dan jauhi seluruh larangan-Nya. Niscaya hidup serasa lebih tenang, aman dan damai.
Berhentilah mencintai orang lain yang dianggap terlalu berlebihan. Hubungan yang sehat tentulah dimulai dari komunikasi yang jujur. Niatkan segala sesuatu yang akan dilakukan semata karena ibadah. Bukan hanya mencari kesenangan sementara saja. Kuatkan dengan memilih lingkungan yang nyaman agar suasana hati selalu terkontrol. Pun jika ada masalah, selesaikan dengan sebaik-baiknya solusi. Maka kehidupan ini serasa permainan yang nantinya pasti akan membuahkan hasil.
Akhir kata, cintailah diri kita sendiri sebelum kita mencintai orang lain. Tentunya sebelumnya pasti sudah mencintai Sang Pencipta terlebih dahulu.
Terima kasih yang sudah membaca, semoga bermanfaat. Dan selamat beristirahat, semoga kehidupan kalian baik-baik saja di luar sana. Jikalau sedang tidak baik maka tetaplah senantiasa bersyukur dan beribadah.
Jikalau masalah tak hilang-hilang pergilah sejauh mungkin sampai kau dikira hilang, mungkin itu akan menjadi pelajaran untuk lebih mencintai diri sendiri.