Mohon tunggu...
Pende Lengo
Pende Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UNG

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sadar

18 November 2022   00:56 Diperbarui: 27 November 2022   15:27 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Satu hari yang begitu lelah terlewati lagi. Sungguh tiada hari tanpa rasa sakit akan pengorbanan di dalamnya. Batin serasa tercabik-cabik tak karuan bentuknya seperti apa. 

Lahir terasa nyut nyut di kepala. Entah obat apa lagi yang harus kuteguk untuk menenangkan semua ini. Sia-sia saja semuanya. Ingin kukocok saja seluruh permukaannya. 

Lagi lagi ada yang lupa kalau manusia di muka bumi ini bahkan sudah bertambah menjadi 8 miliar jiwa. Dan manusia berhati lalat itu masih saja ingin jadi pemeran utamanya. Hello... sadar dong. Ini dunia nyata bukan mimpi atau fantasi.

Baca juga: Sadar Diri

L, 17 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Ego

Baca juga: Membenci Orang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun