Entahlah kuasa yang seperti apa yang terjadi saat itu sampai kita berdua dipertemukan. Dua pasang mata bertatapan. Dilanjutkan oleh mulut yang saling menyapa lantas disambung dengan pikiran masing-masing. Membiarkan sang waktu untuk menguasai keadaan. Kemudian sampai pada titik dimana ini harus diakhiri.Â
Namun ternyata tidak bagi yang menguasai waktu. Mempertemukan kita selanjutnya. Kali ini genggaman tangan erat langsung menerkam. Terasa sangat tulus di sanubari. Sapaan di mulut menyerocos. Bertukar pikiran satu sama lain. Hingga akhirnya dua pasang mata berani untuk bertatapan lebih lama. Menemukan chemistry di senyuman. Terbentuk kepercayaan persahabatan. Berjanji untuk menghargai waktu yang telah datang di anantara kita.
Terima kasih sobat.
L, 11 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H