Mohon tunggu...
Mohammad Taufiq H. Olii
Mohammad Taufiq H. Olii Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Hanya manusia yang terlibat dalam membela kebenaran

" Semoga saja tersemogakan "

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Luka Langit Januari

15 Januari 2021   21:25 Diperbarui: 15 Januari 2021   21:30 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rangkaian kata kususun menjadi aksara Bercerita tentang hujan berselimuti duka di bulan pertama 

Di mana senja tak lagi jingga, di mana mentari enggan menampakan muka

Kala itu, langit menangis berlinang air mata
Guntur beretorika tanpa bisa mengucapkan sepatah kata

Duka semesta tak mampu lagi menahan tangis
Raungan pecah mengagetkan pertiwi yang terlelap
Teramat dalam kesedihan ia tanggung tak terbagi

Begitu mengerti tentang cerminan hati
Kenangan hadir bagai potongan film yang datang tak tersusun rapi
Sesekali senyum tersungging

Berganti air mata deras mengalir
Mengagetkan lamunan meremas dada terkoyak

Satu massa tumbuh cepat menyumbat aliran udara
Sesak dan sakit, seperti ingin memecahkan paru-paru

Dingin hujan, sebeku perasaanku
Memori datang silih berganti, tak ijinkan diri ini untuk beristirahat
Semampu apa aku menahan?

Selama hujan turun di bulan ini, mungkin air langit jatuh tak menyentuh bumi, kurasa
jatuh berhamburan menghujani lurus ke hati

Kenangan dipaksa masuk tanpa filtrasi
Tamparan-tamparan kesedihan memusnahkan keteguhan

Kuat, hatiku kuat!
Air hujan memberi penghidupan dan bisikku menenangkan

Manado, 15 Januari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun