Mohon tunggu...
Pendar Bw
Pendar Bw Mohon Tunggu... -

" Tak kan habis apa-apa yang dibelanjakan di jalan Allah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk'ku R Bw (Memahatmu dalam Kenangku yang Belum Berlalu)

25 Agustus 2011   15:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:28 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku mencatatnya dengan memahatnya pada dinding batu cadas penantian kalau pun lumut tumbuh menutupi janji itu sesudah hujan sepekan atau terkelupas dan lapuk lusuh oleh panas terik yang menerpa bebatuan itu dia tak pernah hilang dari peristiwa dan pengingat waktu jika keindahan itu dilukis sebagai kelembutan, maka kesungguhan itu dipahat sebagai kekerasan menggores malampaui batas pahat tanpa menghancurkan karena ia dilindungi tangan pemahat yang lahir dari jiwa bebatuan penjaga zaman yang lebh setia dari manusia penantian itu menjadi lain jika yang datang berdandan melampaui yang alami bahkan bertukar raga dan jiwa dalam permainan tirai panggung tertatap penantian itu menjadi kehidupan jika perjumpaan di tahun mendatang adalah pembuahan benih yang matang bukan benih pengganti yang gagap berlalu di atas tikar kesahajaan untuk duduk dan menuang kata seperti benih turun ke dalam tanah menumbuhkan akar menaikkan tunas karena dia tak biasa dan tak bisa jika itu kisa akhir penantian dan awal pertemuan maka padang ilalang pun mengering menghalau senyum gembala sapi dan kambing yang setia menatap langit memohon hujan dalam terik membakar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun