Mohon tunggu...
SDIK Mutiara Anak Sholeh
SDIK Mutiara Anak Sholeh Mohon Tunggu... Guru - Terbentuknya generasi yang Sholeh, Kreatif,dan Berprestasi

Penulis Cilik Mutiara Anak Sholeh (Pencil Mas) merupakan salah satu wadah bagi para penulis di SDI Kreatif Mutiara Anak Sholeh Pekarungan, Sukodono, Sidoarjo. Dengan Visi: Sholeh, Kreatif dan Berprestasi, sekolah Islam kreatif ini senantiasa melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan dan mengembangkan skill para siswa. Berbekal skill yang matang, rasa percaya diri siswa akan tumbuh dan enjoy dalam menerima materi pelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Mengira Bisa Juara

10 Februari 2017   15:02 Diperbarui: 10 Februari 2017   15:32 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naura (tengah) menunjukkan medali dan sertifikat juaranya dengan diapit Ibu dan Ustadzahnya.

Mutiara Anak Sholeh-Beberapa disiplin ilmu memang ada yang menjadi momok bagi setiap peserta didik. Mungkin hal ini sudah menjadi konsumsi pelajar sejak puluhan tahun yang lalu. Salah satu ilmu yang kerap menjadi alasan pelajar untuk malas berfikir yaitu ilmu matematika. Tidak sedikit siswa yang mengeluh jika dihadapkan dengan soal-soal mata pelajaran yang identik dengan angka tersebut. Namun Salsabila Naura Hapsari, siswi kelas 2b SDI kreatif Mutia Anak Sholeh menunjukkan bahwa matematika itu mudah. Selain mudah, matematika juga menyenangkan. “Tidak mengira kalau bisa juara.” Ucap Naura dengan malu-malu ketika ditanya di kelas usai mendapatkan juara.

Seperti yang diketahui, siswi berwajah manis ini mendapatkan juara ketiga Olimpiadae Matematika (Olmat) tingkat 1 se Jawa Timur. Lomba yang digelar 14-15 Januari di SMP Al Falah Surabaya ini dibagi menjadi tiga tingkat. Tingkat 1 kelas satu dan dua, tingkat 2 kelas tiga dan empat, tingkat 3 kelas lima dan enam.

Sebelum lomba, siswi yang akrab disapa Naura ini dibimbing Oktavia Santoso, guru matematika kelas dua. Setiap pulang sekolah, seminggu sebelum olimpiade, guru pendamping kelas 2b ini memberi soal kepada Naura untuk dikerjakan. Waktu yang terbatas karena liburan semester membuat guru SDIK MAS lebih intens berkoordinasi dengan wali murid.

“Kalau di rumah biasanya belajar sama mama,” ucap siswi yang berulang tahun setiap Desember ini. Sebelum lomba, lanjut Naura, Mama sama Papa juga selalu memberi dukungan (semoga menang! Red), dan kemarin pas final juga diantar sama Mama dan Papa. Siswi yang mempunyai cita-cita menjadi dokter anak ini juga ingin menambah koleksi medali di rumahnya. Ia berharap ketika besok ada olimpiade, bisa mengikutinya lagi.

Lia Dwi Purwanti, Guru pembimbing Naura ketika final juga merasa puas. Sebab anak didiknya itu mampu membawa pulang juara tiga dari 200 peserta Olmat tingkat 1. “Kemarin pas final ada sepuluh soal, tapi ada satu soal yang tidak saya jawab,” ungkap Naura kepada mutiaraanaksholeh.sch.id. Soalnya, soal yang itu kemarin tentang pekerjaan-pekerjaan, jadi saya tidak tau. Pungkas Naura sambi tersenyum manis khasnya.

Lia juga berpesan, semoga anak-anak lebih giat belajar dengan teliti untuk mata pelajaran matematika. Teliti membaca soal, terutama soal cerita. Selain itu juga teliti mengerjakan soal sesuai dengan kalimat matematika, dan sesuai dengan langkah-langkahnya. Karena untuk mengerjakan soal matematika yang paling dibutuhkan adalah suatu proses yang menghasilkan jawaban. Bukan suatu jawaban tanpa proses.

Peserta perwakilan SDI Kreatif Mutiara Anak Sholeh.
Peserta perwakilan SDI Kreatif Mutiara Anak Sholeh.
Terkait lomba kemarin, beberapa siswa yang lain juga ikut berkompetisi. Lomba yang terdiri dari berbagai kompetisi ini disambut antusias oleh SDI Kreatif Mutiara Anak Sholeh. Ada yang ikut lomba Tahfidz Qur’an, Futsal, dan Story Telling. Tentunya, pengalaman yang didapat ketika mengikuti perlombaan kemarin sangatlah berharga untuk bekal ketika mengikuti perlombaan di kemudian hari.(Tim)

Sumber : mutiaraanaksholeh.sch.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun