Mohon tunggu...
Zulkarnain Nggiu
Zulkarnain Nggiu Mohon Tunggu... Lainnya - Pengangguran

(Son of Effendi Nggiu with Sa'dia Martanom) "Tapi tak semua orang Jalannya itu Jalani sendiri Jalan ninjamu Lagipula hidup Sebebas itu Jadilah apapun Yang kamu rindu"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jiwa Otoriter Berkedok Demokrasi

28 Juni 2024   20:57 Diperbarui: 28 Juni 2024   21:14 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
40,719,873 Ilustrasi Stok Arogan | Depositphotos

Saat melihat para pemimpin organisasi kampus, negara, provinsi, kabupaten/kota, betapa angkuhnya mereka merancang kebijakan untuk mencapai visi misi mereka dengan gemilang. Masyarakat diberi serangkaian kata-kata yang melampaui penyair-penyair legendaris, tergoda oleh belenggu retorika para pemimpin. Demokrasi dijadikan alat untuk mengamankan legitimasi pribadi para pemimpin.

Namun, setelah para pemimpin yang berjanji muluk terpilih, jiwa demokrasi tiba-tiba menghilang tanpa alasan yang jelas. Mereka membuat kebijakan seenaknya tanpa memperhatikan konsekuensi universal dari keputusan mereka. "AKU PEMIMPIN" tertanam dengan kokoh di lubuk hati mereka, sementara transparansi dan demokrasi hanya menjadi sandiwara.

Ketika kebijakan mereka dikritik, mereka mengadopsi sikap otoriter dan membalas dengan retorika kebijaksanaan yang hanya diterima oleh para pengikut mereka sendiri.

Pertanyaannya, mengapa harus berkampanye dengan gaya demokrasi jika pada akhirnya mereka berkuasa dengan cara otoriter? Apakah jiwa yang jujur otoriter tidak cukup untuk menjadi pemimpin? Mengapa mereka begitu ingin menjadi pemimpin? Apakah mereka hanya mencari pencitraan sebagai pemimpin semata? Mereka hanya menutupi kelemahan mereka dengan jubah kepemimpinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun