Derajat kemuliaan suara rakyat dijunjung tinggi setara kuasa ilahiah. Istilahnya, suara rakyat adalah suara Tuhan (Vox Populi, Vox Dei). Suara rakyat yang diberikan sedemikian rupa untuk dipercayakan kepada para wakil rakyat dan penguasa negara yang lain.
Rakyat memberikan keistimewaan otoritas politik untuk mengelola agar dapat mewujudkan kesejahteraan bersama. Rakyat mempertarukan diri dan masa depan kepada mereka. akan tetapi apakah suara yang awalnya di konotasikan sebagai suara Tuhan akan bergeser?
Manusia yang menahan kelaparan dari pagi sampai malam itu adalah rakyat
Manusia yang susah mencari pekerjaan itu adalah rakyat
Manusia yang susah akan akses pendidikan itu adalah rakyat
Manusia yang bahkan susah membangun rumah ibadah itu adalah rakyat.
Semenjak kapan suara yang katanya setara dengan kuasa ilahi susah untuk menikmati segala sesuatu yang diberikannya?
apakah suara itu hanya dibutuhkan untuk memuaskan nafsu birahi?
Ketika diberikan kepercayakan mendapatkan kekuasaan seketika suara yang awalnya rahmat menjadi suara yang menakutkan bukan?
Ketika ada yang bersuara maka akan diusir dengan berbagai varian doa yang bisa dikatan bullshit, mungkin suara yang datang itu suara Hantu yang menakutkan.
Sebenarnya suara rakyat adalah suara Tuhan atau suara rakyat adalah suara Hantu? atau bisa jadi suara rakyat adalah suara TuHantu? yang mungkin bisa bervarian sedemikian rupa seperti pengemis suara Tuhan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H