Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menarik! Bahaya Rokok Menjadi Viral di Media Sosial

21 Desember 2017   16:32 Diperbarui: 21 Desember 2017   16:35 5723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Kemenkes RI

Penulis mencoba membuat sebuah postingan di salah satu group facebook yakni Celoteh Brebes Membangun, sebuah group yang beranggotaan 14 ribu dari berbagai disiplin ilmu, dan penulis mencoba  menaruh gambar yang bersumber dari Kementrian Kesehatan tentang Kandungan Negatif dalam Rokok, dengan tulisan postingan " Dari dulu masalah Kandungan rokok itu berbahaya jika di suled (dibakar) atau dihisap. Kenapa mereka pada mau ? Ada yang mau jawab ?

Berbagai jawaban atas status postingan, seperti yang dikemukakan oleh Aryadenta puspita, Dia mengatakan, Berikan pemahaman sedini mungkin kepada anak-anak akan bahaya merokok dan menghirup asap rokok. Paling tidak kita melakukan upaya. Sedangkan yg sudah merokok agar lebih bijak saat merokok tidak di sembarang tempat. Semoga dunia lebih sehat tanpa asap rokok.

Namun, berbeda apa yang disampaikan oleh shobirin, Dia mengatakan, filsafatnya orang tua dulu itu ngerokok tidak mematikan karena rokoknya alami, bukan seperti sekarang pakai filter segala terus sudah dibungkus pakai bungkus kimiawi.

Agak sedikit menggelitik penuturan Andi apachun, pasalnya dia menuturkan betul sekali rokok itu mngandung banyak racun,kalau di makan mentah-mentah, pasti beresik, tapi kalau di bakar dan di hisap akan berubah mnjadi zat energi,sambil ngikik....

Sementara situ, Sesepuh anggota di facebook RUmono Aswad malah mengatakan Rokok itu syetan, syetan masuk neraka, makanya harus disuled/diobong.Dia juga mengatakan kembali, merokok bisa dipandang dari sudut negatif, Adanya penyakit. Kalau dipandang dari sisi yg pisitif adanya duit / cukai yg masuk ke Kas Negara, Negara untuk buat apa saja untuk kepentingan rakyatnya, ada yg digunakan untuk biaya pembangunan, misal membuat jalan, jembatan, dll. Sehingga perokok nyumbang membuat jalan, yg tidak merokok tetap boleh lewat jalan itu. Kwekwkwkwkwk

Lain halnya dengan  Rahardjo Rakha, Saya kurang setuju atas larangan sepihak oleh angkutan khususnya kereta api, kan tidak semua penumpang tidak merokok, coba bayangkan kalau naik kereta dari jakarta ke surabaya tak merokok kecut oh mulutnya, ya dikasih ruang khusus buat merokok di gerbong atau satu gerbong khusus utk perokok.  Jika Pabrik rokok tutup, yang  jelas pengangguran bertambah ribuan, apa bisa diantisipasi... Kalau rokok bikin sakit kenapa di ijinkan beredar? kalau orang menghisap rokok itu tandanya orang mampu,duite dibakar sih yaa... Coba dihitung sehari sebungkus dan sebungkus min 10.000 x30 hari, sudah tau kan hasilnya dalam sebulan berapa uang yg dibakar dalam tiap bulannya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun