Ulat, biasanya didesaku terkenal dengan uler, Â siapapun yang mendengar dan melihatnya saja, hampir tidak suka, apalagi untuk memegangnya. Ada seorang anak melihat ada ulat serit sedang berjalan, atau berada di tanaman, lalu dia menjerit, mama atau ibu ada ulat serit, adek takut.. Akhirnya ulat yang tidak bersalah, sama orangtuanya diambil lalu dibunuh, dalam benak ulat, dosaku apa yah, merasa dirinya tidak bersalah dan tidak menyakiti orang lain, tapi tetap saja dianggap salah dan dibunuh lagi...
Ulat ini untuk berjalan mencari makanan pun harus perlahan-lahan, dari satu daun ke daun yang lain, tidak bisa seperti burung, bisa terbang atau mencari kemana pun yang dia suka.Â
Melihat ulat banyak yang tidak disukai, akhirnya ulatpun berpuasa dan berdoa kepada sang khalik. Dalam doanya ulat ingin menjadi makluk yang disukai banyak orang dan bermanfaat untuk banyak orang, lalu ulat berpuasa dengan penuh kesabaran, dalam doanya...Ya Allah jadikanlah puasaku ini bisa menarik dan bermanfaat bagi semua makhluk, mereka yang melihatku, nantinya akan suka baik anak, orangtua hingga mereka yang usia manula.Â
Ulat yang berhasil puasa dalam masa kepompong akan berubah wujud menjadi kupu-kupu yang indah yang sama sekali berbeda bentuknya, cara bergeraknya, jenis makanan dan cara makannya, hingga perilaku lainnya.
Ternyata Ibroh dari puasanya ulat, wajah ulat sesudah puasa berubah menjadi lebih indah. Nama ulat sesudah puasa berubah menjadi Kupu-kupu. Makannya ulat sesudah puasa berubah menjadi mengisap madu. Cara bergerak ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah terbang di awang-awang.Â
Tabiat dan sifat berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam, begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu penyerbukan bunga.
Manusia juga sama, jika kita belajar dari bagaimana pelajaran yang ada diatas, kita sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT, kadang ada yang hidup dalam kegelapan, setiap hari merasakan dosa atas apa yang kita perbuat, maka bertobatlah dan berdoa kepada Allah agar tobat yang kita diterima dan tidak akan mengulangi lagi, menjadi umat pilihan dengan bertaqwa. Tidak melakukan perbuatan syirik, sombong, iri dengki ataupun perbuatan negatif yang membuat kita bertambah dosanya. Kita harus berintrospeksi baik secara lahir dan batin.Â
Momentum puasa ramadhan, sesungguhnya memberikan manfaat yang baik bagi setiap umat muslim, karena pada bulan yang penuh ampunan, catatan amaliyah kita akan bertambah banyak, sehingga kita harus memberikan manfaat bagi manusia lainnya khairunnaas anfa'uhum linnaas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H