Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ihya Ulumuddin: Fakir

1 Maret 2023   16:46 Diperbarui: 1 Maret 2023   17:10 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengajian Rutin Rabu Sore Kitab Ihya Ulumuddin di Masjid Agung Brebes yang diterangkan oleh Pengasuh Ponpes Assalafiyah Luwungragi KH. Subhan Makmun dengan topik Fakir. 

Fakir tidak benci pada pekerjaan Allah, dan Allah menghendaki orang tersebut menjadi fakir, namun yang fakir tidak benci kepada Allah SWT. Manfaat fakir itu bisa dirasakan, jika ada orang kaya membutuhkan pekerjaan tertentu, maka merekalah yang akan bekerja dengan penuh kerja keras. Bagaimana pabrik yang tumbuh subur di Indonesia, tentunya membutuhkan para pekerja, disinilah dari para pekerja bisa bekerjan ditempat tersebut. 

Menurut Imam Al-Ghazali, fakir ialah ungkapan atas ketiadaan sesuatu yang dibutuhkan. Sehingga bila rasa itu terjadi pada sesuatu yang tidak dibutuhkan, maka hal tersebut tidak dikatakan sebagai fakir.

Fakir merupakan kondisi ketika seseorang tidak memiliki harta dan pekerjaan, sehingga kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Sedangkang miskin adalah kondisi di mana sudah memiliki pekerjaan dan juga harta, namun belum bisa mencukupi kebutuhan pokok dirinya maupun keluarga yang ditanggungnya sehari-hari.

Setiap kelompok manusia diberi kebahagiaan walaupun tidak punya uang, contohnya santri diberikan kebungahan menghafal alfiyah dan tes nadhoman selesai, sementara keuangan kurang, sama halnya dengan mahasiswa diberikan kebungahan bisa lulus kuliah, kebahagiaan diberikan baik itu orang yang mampu ataupun tidak, itulah kuasa Allah kepada makhluknya. 

Ketika kita diberikan fakir, mesti tidak mau, tapi karena kuasa Allah, maka mereka akan menerima status tersebut. seperti anda, disuntik dengan jarum, tentunya sakit, tapi anda tidak marah dengan dokter atau perawat yang melakukan tindakan suntik. Dosis yang diberikan sesuai dengan aturan yang ditentukan oleh dokter karena merekalah punya keahlian dan ilmu sesuai bidangnya. 

Orang fakir adabnya jangan marah dengan yang membuatNya, karena suatu saat kita akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa.  Kalau fakir tidak ridho malahan nanti dosa-dosanya tidak diampura, makanya diterima status fakir, bisa jadi kalau kita ridho, bisa saja nanti ada secerah kenikmatan lewat keturunan yang sholeh sholehah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun