Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

KH Subhan Makmun: Cegah Stunting Itu Penting

28 November 2022   11:58 Diperbarui: 28 November 2022   12:01 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lelaki yang bisa memberikan keturunan, bukan seorang istri dan ini ada di Alquran. Hakekat didunia ini adalah wanita, tapi kenapa yang banyak seorang lelaki, bahsun natsi itu adalah suami. 

Demikian disampaikan oleh KH. Subhan Makmun selaku Rois Syuriah PBNU saat kegiatan peluncuran materi penyuluhan audiovisual di Pendopo Brebes, Senin (28/11/2022).

Masalah stunting dalam ihya ulumuddin, kita lupa akan penyakit nikah, rontoknya mendidik anak, ada 3 penyakit nikah yakni pertama mencari makanan yang halal, kesulitan mencari makanan akhirnya gesekan keluarga, sehingga rosullullahpun saat mendoakan pernikahan dengan barokallah kepada para penganten. Sakinah itu harus gelem ngaji, sodakoh, beramaliyan untuk mendapatkan keberkahan. 

Ingin selamat dunia dan akhirat ada 3 yakni pertama, ibadah lima waktu harus dilakukan,  kedua jika kita ada keburukan maka tutupi dengan kebaikan, ketiga kita harus berakhlaq mulia dalam bermasyarakat. 

Kedua, Kejadian anak ingin sempurna, maka saat 7 bulan disodaqohi dan tasyakuran dengan walimatul, dianggap bidah, padahal ini anjuran yang baik.

Ketiga, repot karena ada berkeluarga, sehingga ibadah semakin jauh. gara-gara berkeluarga kadang bisa menjadi musuh, dan malah lupa dengan ibadah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun