Jangan ngrusak nikmate wong liya, orang munafik itu menunggu urusan orang islam, menunggu kejadian buruk orang islam, lalu mereka berkata mana yang posisi bagus untuknya, urusan sikat sikut itu dianggap biasa.Â
Demikian disampaikan oleh KH. Subhan Makmun dalam pengajian rutinan tafsir munir di Masjid Luqmanul Hakim Klampok Kecamatan Wanasari Brebes. Ahad (27/11/2022).
Munafik secara bahasa berarti pura-pura. Sedangkan menurut istilah munafik merupakan pura-pura dalam suatu hal. Orang munafik disebut juga orang yang perkataannya tidak sesuai dengan tindakan atau kenyataan.
Artinya: "Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka." (QS. An-Nisa: 145)
Perbuatan munafik akan merugikan diri sendiri. Munafik juga termasuk salah satu penyakit hati yang dapat menutup hidayah dari Allah SWT.
Mari kita sregep ngaji, karena dalam menuntut ilmu akan merubah seseorang untuk mengetahui mana yang bathil dan mana yang jelek.Â
Rusaknya zaman akhir, salah satunya kalau kemudian seseorang ulama memanfaatkan kekuasaanya untuk sesuatu demi kepentingan dalam persoalan dukung mendukung pencalonan termasuk calon keturunannya biar jadi dan santrinya harus mendukungnya.Â
Ilmu jangan digantungkan dengan dunia, dunia itu akan nempel sendiri saat kita punya ilmu. Bekal ilmu jauh lebih bermanfaat daripada dikasih dunia yang melimpah, karena dunia akan hilang dengan cepat, tapi saat punya ilmu akan abadi hingga mereka sudah meninggal dunia, karena karya ilmu akan abadi walaupun pengarangnya sudah meninggal dunia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H