Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gema Sholawat Nabi Berkumandang di Masjid/Musholla dan Pesantren

11 Oktober 2022   18:56 Diperbarui: 11 Oktober 2022   19:25 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok https://www.faktaidn.com/

Setiap masuk  bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW Robiul Awal, maka  tradisi masyarakat muslim Indonesia, hampir ditempat peribadatan seperti musholla/masjid/majlis taklim, hingga pesantren mengadakan perayaan maulid nabi, momen ini dilakukan oleh mereka dalam rangka mengagungkan nabi terakhir akhirus zaman yang telah memberikan suri tauladan kepada umatnya.

Secara umum masyarakat yang ada dipedesaan atau perkotaan akan membaca maulid diba', Burdah, hingga berjanji, mereka bahkan ada yang menyediakan konsumsi untuk kegiatan tersebut, tidak ada yang merasa dirugikan, dan berharap mendapatkan keberkahan melalui kegiatan tersebut.

Rosulullah adalah sosok nabi penebar kemanfaatan, yang  dilahirkan dihari senin, dimana banyak memberikan manfaat untuk umat, ibarat kita ini hidup bermasyarakat ya harus bermanfaat bagi orang lain, jika dalam filosofi  kita menanam pohon, maka pohon bisa memberikan banyak manfaat, sebagai tempat yang rindang akhirnya bisa berteduh, saat keluar buah, bisa dinikmati hasil panennya, saat sudah tua, maka batang pohonnya bisa dimanfaatkan untuk keperluan yang beragam.

Maulid Nabi dipesantren dijadikan momentum bagi santri dan pengasuh untuk siar islam, dengan mengundang masyarakat untuk hadir bersama, para habaib juga hadir, sekaligus pengasuh bisa menafsirkan dalam kitab burdah ataupun kitab berjanji bagaimana perjuangan rosulullah semasa hidupnya, terutama dalam berdakwah, dan berjuang menegakkan islam sebagai agama yang rahmatal lil alamin. 

Sebagai umatnya, mestinya kita bersyukur, karena lewat suri tauladan beliau, kemudian menjadi sebuah ajaran hukum islam yang diwujudkan dalam bentuk hadis, apakah bentuk fiqliyah, qauliyah naupun taqririyah. Selain itu, para penerusnya dari mulai sahabat nabi, tabiin hingga sekarang diwasiatkan ilmunya kepada para ulama agar ilmu para nabi ini masih melekat pada umatnya, melalui pendidikan dipesantren, majlis taklim hingga dalam bekal dakwahnya para ulama didunia ini. 


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun