Saat walimatul khitan di ustad Zaenal Muttaqin, ada mutiara hikmah yang menurutku menarik, dijelaskan oleh KH. Zaerukhi  Al Khafidz Ketua Umum Masjid Agung Brebes juga sebagai Imam Masjid Agung Brebes, didunia ini senjata yang paling ampuh adalah doa dan sabar. Â
Namun realita yang ada, banyak perubahan sikap terutama warga yang ada diperkotaan, disaat sholat jamaah selesai, lalu berdzikir dan berdoa, ternyata mereka tidak mau menunggu selesai dzikir berjamaah, bahkan cenderung sholat selesai, kemudian langsung pulang ke rumah, terlebih jika imam sholat adalah orang yang tidak punya, terkadang mereka acuh tak acuh dan tidak betah dzikir, berbeda dengan saat jamaah dipedesaan, warga yang sholat jamaah cenderung menunggu hingga doa dari imam sholat selesai. Padahal menurutnya, doa itu adalah senjata yang paling ampuh, saat kita sakit, kita akan memanjatkan doa kepada Allah SWT agar cepat disembuhkan, namun disaat kita sehat, terkadang kita lupa.Â
Doa orangtua yang ditujukan kepada anak betapa ampuhnya, makanya anak harus birul waladain (anak sholeh) dimana mereka juga harus selalu berbakti kepada kedua orangtuanya, walaupun faktanya terkadang ada anak yang tidak birul walidain karena banyak sebabnya.Â
Namun saat orangtua memberikan makan dan minum ataupun pemenuhan kebutuhan dalam keluarga dengan nafkah yang halal, maka sangat berdampak kepada nasib keluarganya, terasa tentram, rukun dan sejahtera, anak semakin mudah dalam belajar di sekolah atau dipesantren, dan dampak ikutan lainnya termasuk pendidikan karakter kejujuran pada anak sedini mungkin.Â
Kata Sabar, juga sangat penting, saat kita diuji terkait harta, tahta, dan ragam lainnya, maka seseorang harus sabar untuk memecahkan masalahnya, semakin banyak masalah semakin dewasa dalam melangkah dan mengambil keputusan terbaik, namun jika sedikit masalah terkadang, saat banyak masalah muncul bisa terjadi fisik ngedrop ataupun stres mendadak, dampaknya akan terjadi hambatan pada motorik dan perilaku.Â
Kesabaran ada batasnya, kesabaran akan berbuah hasil, saat anda mendapatkan berita negatif yang dihembuskan atau berita fitnah yang tidak berdasar, maka disinilah kunci kesabaran yang terjadi, termasuk saat anda diuji dari masalah anak dan masalah keluarga, maka anda juga harus bersabar dan berintrospeksi pada diri sendiri, sebanarnya ini ujian berat, sedang atau ringan, disinilah kesabaran memiliki peran dan arti yang luar biasa.Â
Orang belajar disekolah, kuliah atau belajar dipesantren, juga dalam prosesnya harus bersabar, tidak bisa instan, sesuatu yang instan pasti akan ketahuan, namun mereka yang sabar dalam belajar, menghafalkan sesuatu juga harus bertahap, dipastikan ada ujian disaat anda menghafalkan, bisa saja pengaruh malas, pengaruh lingkungan ataupun pengaruh lainnya, sabar pasti akan berbuah hasil, pastinya jika mereka memaknai bahwa ini adalah ujian yang harus dihadapi dan selalu berikhtiar bahwa pasti akan ada jalan menuju kesuksesan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H