Kenaikan harga Bahar Bakar Minyak (BBM) baik pertalite dan pertamak yang sudah dikeluarkan oleh Pertamina, sebagai salah satu perusahaan milik negara dan mendapatkan otoritas atas kenaikan tarif yang ada. Terlebih lagi kenaikan tarif dilakukan saat jelang ramadhan, tentunya bagi masyarakat akan menjadi beban ganda, karena sembilan bahan baku jelas akan naik, termasuk kebutuhan pangan dan lainnya, bahkan dengan kenaikan PPN sebesar 11 persen, tentunya akan mendongkrak harga bahan baku dan nilai jualnya.Â
Masih banyak penduduk diwilayah Jawa Tengah yang dibawah garis kemiskinan termasuk mereka yang masuk kategori kemiskinan ekstrem, sebut saja misalnya di Kabupaten Brebes dimana ada beberapa penerima bantuan pemerintah seperti PKH, Beras Miskin, dan ragam bantuan, tentunya mereka harus berpikir secara matang, Â karena saat ramadhan jelas akan bertambah kebutuhan yang dipikirkan dan dikeluarkan, terlebih jika mereka harus berpikir lagi untuk menghadapi lebaran, maka harus menyediakan kue ataupun jajanan bila nanti ada ponakan, sanak saudara datang, sedangkan sampai hari ini pun semua kebutuhan bahan baku sudah mulai naik, sedangkan pendapatan yang diterima belum seimbang, ini bisa menyebabkan kemiskinan semakin bertambah.Â
Motor sudah tidak menjadi kebutuhan sekunder lagi, tapi sudah menjadi kebutuhan primer, karena saat mereka membeli sepeda motor, maka secara rumus penghematan jelas terukur, dibandingkan jika mereka menggunakan transportasi massal, apalagi kalau rumah yang dimiliki masuk gang dan harus berjalan beberapa kilo menuju rumahnya, maka kebutuhan untuk membeli sepeda motor bekas menjadi kebutuhan primer.Â
Namun dengan kenaikan harga BBM ini tentunya mereka harus selektif untuk bepergian jauh, karena harus mengeluarkan dana tambahan untuk bisa membeli bahan bakar minyak yang ada. Saat BBM ini naik, maka tarif angkutan juga dipastikan akan naik, termasuk kebutuhan akan angkutan di toko bangunan. Mereka pemilik toko bangunan sudah menaikkan semua bahan stok lama ke tarif yang baru, dikenal dengan penyelarasan tarif.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H