Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Sebuah Pilihan Aneka Kue Kering Lebaran

30 April 2021   12:57 Diperbarui: 30 April 2021   13:09 2631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis aneka kue kering lebaran, ada nastar, biskuit dan aneka olahan berbahan baku tepung untuk memudahkan bagi warga mendapatkan paket lebaran yang cepat, murah dan hygenis. Pastinya borong lebih awal agar anda dapat harga spesial, dan semakin bertambah harinya, maka stok yang sudah ada laku keras, akhirnya harga yang murah cepat habis. 

Walaupun ada kebijakan jangan mudik, tunda mudik saat pandemi seperti ini, namun faktanya stok jajan untuk lebaran masih banyak diminati, apalagi saat dapat bonus gaji tambahan atau THR dari perusahaan, mamin mantap aja mborong aneka nastar atau roti dan biskuit agar saat berlebaran dengan keluarga terdekat bawa barang bawaan sebagai ungkapan rasa syukur dan tali asih kepada yang lebih tua.

Ada rasa berbeda jika silaturahmi ke kerabat atau saudara yang lebih tua ataupun keluarga terdekat lalu cuma hanya fisik saja, tidak bawa ampo atau jajan ditaruh sebagai bentuk yalii asih rasanya sangat tidak sopan, wajar saja adat turun temurun seperti ini masih kental dibangun oleh nenek moyang kita dan dilestarikan. 

Rejeki dibagi untuk oranglain, disaat ada famili kita yang kesusahan maka dengan tali asih atau barang bawaan yang kita bawa bisa membantu meringankan beban mereka. Nastar yang kita beli sejatinya kita sudah membeli produk dalam negeri artinya ekonomi masyarakat menjadi bangkit, ada transaksi ekonomi dan ada perputaran roda ekonomi yang terbantukan. 

Masyarakat yang membuat nastar, atau kue kering ataupun basah juga semakin melatih ketrampilan atau skill nya bagaimana rasa produknya semakin terjaga dan semakin terasa berbeda namun sangat khas, sehingga produknya akan diciri dan menjdi prodik oleh-oleh khas daerahnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun