Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Etika Ulama dalam Kitab Bidayatul Hidayah

15 April 2021   16:39 Diperbarui: 15 April 2021   16:45 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang ulama saat punya santri, dilarang mengucap kata-kata bodoh kepada santrinya atau kepada anaknya, misalkan murid disuruh menghafalkan alfiyah lalu ternyata tidak cepat menghafal, ya jangan menyimpulkan anak tersebut bodoh. 

Seorang ulama yang punya santri, juga saat santri belajar dahulukan belajar yang fardu ain dulu, jangan mendahulukan fardu kifayah, ini maksudnya ketika santri sedang belajar maka belajar ilmu agama seperti belajar dimadrasah diniyah biar ilmu agamanya tercukupi, selanjutnya dilanjutkan untuk belajar ilmu fardu kifayah seperti belajar komputer atau lainnya seperti belajar ketrampilan listrik ataupun ketrampilan lainnya.

Orang alim harus menjawab pertanyaan tentang hukum dengan ilmu, makanya jangan memberikan fatwa yang ada rujukan ilmu, orang itu dilihat pada tindakannya, saat mereka sopan ucapannya, maka orang itu akan lihat tindakan walaupun belum berucap. 

Adab orang alim ya harus mberesi akhlaknya sendiri, tidak usah pakai ilmu hikmah atau ilmu kemat, asal tindakan dan ucapan sesuai dengan tingkah lakunya dan ilmunya diamalkan dengan baik maka akan dijadikan rujukan. 

Kalau ingin ketahanan pangan  di Indonesia, maka masyarakatnya harus berbuat baik termasuk pemerintah untuk mengajak amal makruf, lewat mengajak orang bershodaqoh atau berzakat dengan memperhatikan orang dhuafa, termasuk mendamaikan atau mengakurkan bentrokan atau perkelahian, maka sebaik-baik pembicaraan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun