Rumah dekat tanggul menjadi khawatir ketika debit air naik terlebih lagi kalau musimnya hujan, bisa berpotensi jebolnya tanggul. Tanggul bisa semakin tipis atau kritis karena tekanan arus yang tinggi, lama kelamaan tanah langsung erosi, walhasil sedimentasi air pun semakin bertambah.
Jika tanggul kritis, pastinya warga juga was-was apabila jebol tanggul, namun upaya awal tetap harus dilakukan, dengan cara kerja bakti menaruh pasir atau urugan yang dimasukkan ke dalam karung lalu di tumpuk dan dikasih penjepit bambu agar kondisi tanggul darurat kuat untuk menaham beban air yang meluas dan sangat kencang arusnya.
Jika pakai kekuatan dana swadaya pastinya tidak sebagus dan sekuat pakai dana dari provinsi atau pusat, karena jika ada tindakan dari Provinsi biasanya pakai alat berat dan dana yang ditaruh dalam penataan tanggul akan semakin kokoh dan hasilnya juga bagus.
Maklum tenaga mesin dengan tenaga manusia jelas sangat berbeda, alat berat ditaruh dan operasional diberikan maka bisa saja tanggul jadi memiliki kekuatan yang lebih bagus dibandingkan dengan tanggul darurat.
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten saling berkoordinasi untuk membuat tanggul yang kokoh dan inilah yang pentingnya melakukan asesment awal kebutuhan untuk penataan tanggul yang kritis, agar bisa nyaman dan aman saat musim penghujan, debit air tinggi tapi tanggul masih kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H