Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Betapa Pentingnya Stok Air PAM

15 Februari 2021   17:14 Diperbarui: 15 Februari 2021   17:42 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngangsu Banyu (Dok Sritono)

Akibat beberapa titik longsor di wilayah Dataran tinggi di Kaki Gunung Slamet Tegal, beberapa pipa saluran air milik PDAB Jawa Tengah kena imbasnya, pastinya ribuan pelanggan diwilayah Brebes, Tegal, Slawi yang mengandalkan sumber mata air kalibakung ikut terdampak.

Perusahaan air minum harus kerja keras untuk memperbaiki saluran ini, harus dilembur dengan model mendatangkan Jasa LAS selama 24 jam, ini dilakukan agar tidak terjadi kebocoran nantinya saat pipa ini akan terisi air dari sumber mata air.

Karena saluran air macet maka imbas kepada pelanggan yang di wilayah Brebes pada umumnya, pasalnya perbaikan pipa ini harus dikerjakan beberapa hari agar normal kembali. Musibah yang terjadi karena ada pergerakan tanah di lahan pegunungan juga mengakibatkan beberapa ruas jalan pun ikut retak dan ada juga yang berlubang, dan harus dilakukan perbaikan dengan cepat dan tepat. 

Dokpri
Dokpri
Masyarakat pun harus mencari air sumur atau ada juga yang memanfaatkan air di tetangganya yang punya sumur bisa model pakai timba atau pakai galon lalu dibawa dengan cikar, tentunya ini menjadi pengalaman bagi warga bahwa di dalam rumah pun harus punya sumur dalam, sehingga tidak harus mengandalkan air PAM semata. 

Dok Boylonk
Dok Boylonk
Perbaikan tetap dilakukan, antisipasi kebutuhan air begitu penting, daripada tidak mandi, lebih baik  mencari air di tetangga atau air sumur dalam yang masih layak untuk mandi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun