Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vaksin Covid, Belum Disuntik Nih

12 Februari 2021   18:10 Diperbarui: 12 Februari 2021   18:17 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
vaksin covid (dok bbc.com)

Kapan yah dapat giliran disuntik Vaksin Covid-19, Kalau kolega tenaga kesehatan mah sudah update suntik vaksin, namun teman saya ada yang takut untuk di vaksin, padahal suntik influensa dan meningitis aja tidak takut, malah disuntik covid takut.

Kalau biasa donor darah, maka jarumnya lebih besar dibanding disuntik vaksin apapun, maklum jarum untuk kekebalan kayaknua kaya semut saat digigit, sakit dikit tapi manfaatnya sangat banyak.

Keberhasilan pemberian vaksin ya apabila masyarakat butuh dan sadar, karena penyakit yang ada di tubuh kita akan hilang, vaksin bisa memberikan imunitas bagi seseorang sesuai dengan kegunaan dan manfaat vaksin tersebut ke dalam tubuh kita.

Pastinya ada yang menolak untuk diberikan vaksin, karena berbagai alasan, namun jika lihat dari manfaatnya sangat bagus bagi tubuh kita maka alangkah baiknya di vaksin, karrwna efek bagi tubuh sudah diteliti sedemikian rupa dan vaksin sudah diberikan secara otomatis sudah lolos uji klinis dan uji syarat lainnya.

Mereka yang menolak vaksin rata-rata karena takut dengan jarum, lalu ada yang mengatkjan vaksin dari kandungan babi dan ragan lainnya. Namun sejatinya kalau kita berpedoman dengan patuh kepada para ulama dimana MUI juga sudah memberikan fatwa nya bahwa vaksin covid itu boleh diberikan, maka ikutilah keputusan pemerintah dan ulama.

Sayangnya, aku belum dapat paket suntik covid-19, jadi belum tahu gimana khasiat vaksin covid yang diberikan. Yang menunggu paket kebijakan nantinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun