Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pajak Pulsa Sebaiknya Nunggu Covid-19 Hilang

3 Februari 2021   18:52 Diperbarui: 3 Februari 2021   19:12 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi yang serba sulit ketika pandemi corona, kebijakan yang membikin masyarakat semakin susah untuk bangkit ekonomi akan banyak menuai protes. Seperti halnya dengan kebijakan pajak pulsa. Mestinya dikaji ulang karena situasi ekonomi di beberapa kab/kota untuk IPM semakin terjun payung, sektor ekonomi masyarakat untuk daya beli pun semakin melemah, wajar jika kemudian prioritas dana desa pun pada kebijakan pemulihan ekonomi warga

Beberapa desa yang merasa tidak terdampak covid mestinya bantuan Langsung Tunai bisa tidak disalurkan, bisa dialihkan ke kepentingan lainnya untuk pemulihan ekonomi masyarakat atau untuk pemberdayaan masyarakat yang dibutuhkan, daripada mubadzir buang dana rakyat yang bersumber dari dana desa.

Dilangsir dari ekonomi.okezone.com terkait BLT dana desa untuk bantuan langsung tunai Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan, saat ini dirinya sedang menelaah desa-desa mana saja yang tidak terdampak covid-19. Ke depannya, bagi desa yang tidak terdampak akan dicabut BLT dana desanya.

Sebab menurutnya, BLT dana desa ini fungsi awalnya adalah untuk membantu masyarakat yang terdampak covid-19. Artinya jika tidak membutuhkan lagi maka akan dialihkan untuk yang lain agar tidak mubazir.

Awal Februari jika merujuk pada kebijakan kemenkeu maka ada pemberlakuan pajak pulsa, akan sangat berdampak sekali bagi masyarakat dalam situasi pandemi covid-19 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun