Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wujud Kedermawanan dalam Hidup

31 Desember 2020   17:42 Diperbarui: 31 Desember 2020   18:00 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dermawan ( https://www.dw.com/)

Agama manapun memberikan tatanan kepada umatnya untuk hidup dermawan, artinya mau tolong menolong, termasuk suka membantu orang lain yang sudah, atau yang terkena musibah, dikenal dengan istilah kemanusiaan. Saat mereka sudah mengatakan misi kemanusiaan maka tidak ada seket yang terpisah, semua harus bantu membantu untuk mengurangi kesulitan orang lain. 

Berlomba-lomba dalam mengejar kebaikan sejatinya dia telah melakukan kesalehan sosial, jangan mementingkan diri sendiri, nantinya berimbas pada pandangan masyarakat akan dirinya, oh itu mah haji pelit, orangnya tidak suka memberi dan ragam julukan mereka yang pelit karena tidak dermawan atau murah hati. 

Jangan hidup boros atau konsumtif, dermakan harta anda untuk yang membutuhkan, saat anda diberikan kemudahan dalam mencari rejeki, maka sebagian dari rejeki yang didapatkan ada hak orang lain.

Bayangkan saja ketika anda makan sate empuk 10 sindik, tentunya makanan yang masuk dalam perut anda akan dikeluarkan dan wujudkan adalah kotoran, bayangkan jika sudah dimasukan kemudian tidak bisa BAB/BAK, apa yang terjadi ketika harta anda sudah masuk ke dalam perut lalu kemudian tidak bisa mengeluarkan kotoran yang ada, pastinya sakit dan menyakitkan, bahkan bisa saja masuk rumah sakit dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. 

Memberikan jariyah/infak/wakaf/zakat itu bagian dari bentuk kedermawanan seseorang, semakin mereka mampu menyisihkan hartanya untuk membantu orang lain yang membutuhkan atau mendermakan amalnya kepada kepentingan orang lain yang banyak, berarti anda adalah manusia pilihan, anda diberikan hidayah dari Allah untuk bisa memberikan berkah kepada orang lain. 

Didunia ini tidak ada sistem kehidupan yang tidak membutuhkan kegotongroyongan dan pergaulan yang baik di antara sesama manusia, pasti ada rasa kasih sayang dari pihak yang kuat kepada pihak yang lemah, yang kaya mentasyarufkan hartanya kepada yang tidak punya atau dhuafa dan yang dhuafa mendoakan kepada yang kaya agar mereka diberikan rejeki yang berlimpah tapi tidak kikir atau pelit. 

Jika hubungan kedermawanan sosial terbangun di daerah anda, maka tidak ada persoalan penanganan masalah sosial akan sulit, semua akan dimudahkan bahkan akan diberikan keberkahan desanya dan juga masyarakatnya.

Karena hidup rukun bersama dan saling melengkapinya, yang kaya mencari tenaga kerja dari orang yang miskin, yang miskin juga akan mencari pekerjaan kepada yang kaya, mereka yang kaya akan memberikan rejekinya saat yang miskin ini sakit atau mengalami musibah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun