Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Musim Penghujan, Hambatan Pengambilan Kuari Urugan

28 Desember 2020   18:27 Diperbarui: 28 Desember 2020   18:39 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quarry Padat Doser (Dok Roni)

Pengembang Galian C kalau bilang menjual tanah urugab namanya Kuari, Kuari adalah lokasi pertambangan tanah atau batuan yang digunakan untuk keperluan proyek seperti tanah material timbunan, dan batu. Galian C ini dimanfaatkan tanahnya untuk urugan baik itu urugan proyek kawasan  industri, urugan proyek klinik, proyek bangunan perumahan, urugan untuk pondok pesantren hingga untuk urugan di lahan sawah yang mau dibuatkan rumah atau gudang dan ragam bentuk bangunan.

Pemilik Kuari juga harus mengkantongi ijin galian C dan pernak pernik syarat lainnya, sekaligus harus membuat akses jalan untuk memudahkan mobilisasi kendaraan berat dan mobil dam truck. Tentunya mereka sudah mengkalkulasi keuntungan margin dengan membeli, menjual Kuari, membuat ijin galian C, dan ragam urusan mediasi antara pihak desa dan urusan dalih keamanan desa dan pernak pernik urusan galian yang tentunya endingnya adalah bagi-bagi hasil.

Wajar saja kalau pemilik Kuari juga harus punya modal yang banyak, harus punya tim yang kuat dan link baking yang kuat dan jejaring pemasaran yang luas, semakin banyak mitra kerjasamanya tentunya semakin menguntungkan antara yang punya Kuari, mobil dam truck dan pembeli urugan. 

Namanya juga dagang, ya semua ingin untung, tak mau rugi, namun saat musim penghujan beberapa pemilik quarry tutup, karena kesulitan masuk ke lahan Kuari, pasalnya kalau hujan maka kendaraan truck urugan langsung tidak bisa jalan, lebih baik di yutup, tentunya yang rugi ya supirnya ya pemilik quarry dan operasional alat berat apalagi jika alatnya menyewa maka keuntungan tidaklah besar tapi menipis.

Risiko lain untuk dari Kuari adalah jika bila ijinnya tidak keluar lagi, terus terjadi konflik, maka pengeluaran semakin tinggi, apalagi jika ada persoalan hukum atas ijin pertambangan. Pastinya semua pekerjaan ada konsekuenai dan mereka harus siap untuk mencari soluai atas masalahnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun