Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kacang Kulit Menu Favorit Makanan Kera Bulakan Pemalang

28 Desember 2020   17:19 Diperbarui: 28 Desember 2020   17:32 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kera Belukan Belik (Dok Pri)

Pesona Kera Liar menjadi magnet wisatawan tepatnya di Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, jelang pagi, siang atau sore hari, aman terlihat ratusan gerombolan kera mendekati mobil yang membawa jajan, kera ini berharap agar diberi kacang kulit.

Dokpri
Dokpri
Kacang ini bisa anda beli di pedagang keliling di sekitar parkiran, mereka akan datang menuju kendaraan yang mau parkir, mas kacang mas, ini makanan pavorite ketek atau kera bulukan,tinggal dikasih saja kacangnya dan tidak usah dikupas. 

Lemparkan saja, nanti kera nya langsung mengambil kacang tersebut, semakin banyak di kasihkan semakin cepat mengupas kulit kacangnya, wah sudah ahli kera bulukan.

Kera Bulukan ini sudah jinak dan beranak pinak, wajar jika populasi kera bulukan sudah lebih dari ratusan, terihat banyak kera kecil yang digendong oleh Induknya, sambil berjalan melompat-lompat, tanda kasih sayang kera indukan dengan anaknya, mereka melompat dan kadang juga lari-lari mengejar temannya dan menuju pemberi kacang.

Ada ibu-ibu yang menjual pisang ulin dan pisang emas, asyiknya pisang yang sudah dibeli, bisa dibagi untuk kera dan makan sendiri, jadi pisang yang biasanya murah karena dilokasi strategis dan diharapkan pisang bisa langsung di nikmati oleh kera sebagai gizi kera maklum sehari mau makan apa, karena di sekitar hutan bulukan juga tidak sedia pisang yang matang tiap hari, haya mengandalkan jajan dari para wisatawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun