Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Belajar Tentang ATS Ya di Kabupaten Brebes

23 Desember 2020   13:13 Diperbarui: 23 Desember 2020   13:17 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unicef memberikan teknikal asistance kepada Pemkab Brebes lewat LPPM Institut Teknologi dan Bisnis Semarang, dimana dalam catatan Unicef untuk Pemkab Brebes sudah mampu mengembalikan Anak Tidak Sekolah (ATS) ribuan anak kembali bersekolah, dan diharapkan sumber daya manusia menjadi aktor nasional dan international, membangun dari desa ke kota itu luar biasa, best practise PATS Kabupaten Brebes bisa menjadi rujukan Kab/Kota di Indonesia. 

Demikian di sampaikan oleh Kepala Perwakilan UNICEF Jawa Timur dan Jawa Tengah Arie Rukmantara pada saat menyampaikan secara virtual di pertemuan Advokasi SIPBM dan Penyerahan Tablet android bagi 50 Anak. Rabu (23/12/2020). 

Launching GKB Brebes saat tahun 2017 menjadi momentum penting dimana Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, SE. M.Si dengan komitmennya telah mendukung di aspek regulasi, penganggaran dan dukungan lintas sektor yang kuat menjadikan Kabupaten ini bisa menjadi contoh model ke depan PATS  bagi Kabupaten/Kota di Indonesia. 

Kelebihan yang dipunyai Brebes,  pertama adalah memiliki pendataan ATS dengan model pendataan sensus menggunakan Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) berbasis android dan web. Aplikasi ini dikembangkan oleh Kemendesa. Kedua, ada perbup untuk payung hukum bagi pelaksana program dan juga tata kelola Gerakan Kembali Bersekolah, ketiga adalah ada dana APBD yang diberikan kepada anak tidak sekolah kembali bersekolah, termasuk ada dukungan Perbup dana desa untuk menganggarkan anak ATS dengan dana dari desa. 

Selain itu, di Kabupaten ini juga ada keterlibatan Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) sebagai mitra lokal yang diamanati SK Bupati dengan tugas melakukan pendataan dan rekonfirmasi, Pengembalian, Pendampingan, Penggalangan dana. Banyak pengalaman yang sukses desa-desa di Brebes dalam mengembalikan ATS ke sekolah baik lewat satuan pendidikan formal atau non formal. 

Bahkan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (disingkat Kemlu RI) mendukung upaya yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dalam melakukan upaya pengembalian anak tidak sekolah kembali bersekolah. 

Sebuah terobosan dalam layanan pendidikan dalam upaya pemenuhan hak anak. Mereka yang tadinya tidak sekolah, karena ada dukungan dari semua pihak akhirnya bisa mendapatkan haknya berupa belajar kembali ke sekolah. Namun di era pandemi ini, pihaknya memandang perlu bahwa kebutuhan ATS yang kembali bersekolah salah satunya perangkat android untuk belajar, sehingga Pihak LPPM Institut Teknologi dan Bisnis Semarang melakukan kemitraan di jaringan Kementerian Luar Negeri dan mendapatkan dukungan kepada 2 Kabupaten yakni Kabupaten Brebes dan Kabupaten Rembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun