Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tandur, Modal Ketahanan Pangan Negeri

23 Desember 2020   10:27 Diperbarui: 23 Desember 2020   10:30 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama masih ada lahan sawah yang produktif dan di tanami padi maka swasembada pangan masih tersedia, tapi kalau banyak alih fungsi lahan dan tidak ada yang mengawasinya maka akan terjadi masalah pada swasembada pangan. 

Problem petani selama ini meliputi beberapa hal yakni modal usaha, pupuk, ketersediaan air, pemberantasan hama, ketersediaan buruh tani, kualitas bibit dan hasil padinya, termasuk harga produknya. 

Desa harus mempertahankan lahan sawahnya agar tidak berubah fungsi, termasuk jika ada lahan tidak produktif mereka juga harus mengupayakan agar lahannya bisa di olah dengan baik. Makanya Pemerintah Desa beserta pemilik lahan agar jangan mudah merubah status lahan hijau pertanian berubah menjadi hunian, dampaknya pada swasembada pangan. 

Stok air untuk mengairi sawah juga harus di tata kelola yang baik, apalagi pada saat musim kemarau maka lahan mereka harus terairi agar bibit tanaman yang di tanam di sawah teraliri air dari irigasi, karena problem supply air masih menjadi kendala di sana sini.

Akses transportasi untuk distribusi hasil pertanian pun harus di temukan solusinya, karena jika ada hambatan pada transport maka nilai jual barang semakin mahal, tentunya jika ada produk yang sama maka produk yang sulit untuk angkutan jadi bertambah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun